Hal tersebut dinyatakan Plt Menteri Perhubungan Malaysia Hishamuddin di Kuala Lumpur, Senin (31/3/2014) kemarin dalam pertemuan dengan delegasi dari Indonesia yakni dari KBRI dan Kemenlu. Dalam kesempatan ini delegasi Indonesia menyampaikan perhatian keluarga penumpang MH370 dan meminta update terakhir operasi SAR pesawat MH 370 yang telah hilang sejak tanggal 8 Maret 2014.
Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar 1 jam tersebut, delegasi Indonesia menyampaikan bahwa Indonesia memahami kesulitan dan kompleksitas operasi pencarian. Di sisi lain, pihak keluarga dari tujuh penumpang asal Indonesia meminta agar operasi pencarian dapat terus dilanjutkan sampai ditemukannya bukti konkrit keberadaan pesawat MH370.
"Atas kunjungan ini, Hishamuddin menyampaikan rasa terima kasih Pemerintah
Malaysia kepada Indonesia atas dukungan yang telah diberikan sejak hari pertama operasi SAR dimulai. Menurutnya, dukungan Indonesia sangat krusial karena operasi SAR MH 370 dapat berlangsung lama," demikian pernyataan dari KBRI Indonesia di Kuala Lumpur.
Hishamuddin memberikan jaminan bahwa operasi SAR MH 370 akan terus
dilanjutkan dan menjaga jalinan komunikasi yang lebih baik dengan pihak keluarga melalui KBRI Kuala Lumpur dan MAS. Hingga saat ini terdapat 6 satelit yang menangkap citra obyek diduga terkait MH370 di Samudera Hindia, namun sampai saat ini belum ada yang dikonfirmasi berasal dari pesawat MH 370.
Hishamuddin menegaskan bahwa operasi pencarian bersifat multinasional yang melibatkan 26 negara dan oleh karena itu tidak ada informasi apapun yang disembunyikan.Terkait dengan hak-hak penumpang berupa asuransi dan kompensasi, MAS menyatakan kesiapannya untuk memberikan hak tersebut kepada pihak keluarga jika telah terdapat kepastian penemuan pesawat. MAS juga siap menerbangan keluarga ke titik terdekat jika keberadaan MH370 telah diketahui.
Selain dukungan pesawat dan kapal pencari, hingga hari saat ini Indonesia juga
telah mengeluarkan flight clearance untuk 94 pesawat dari 9 negara untuk memfasilitasi operasi SAR MH 370 di Samudera Hindia.
(fjr/fjp)