SBY mengatakan 176 warga negara Indonesia tersebut mayoritas terlibat kasus pembunuhan dan narkoba. Ia pun menyatakan untuk pengajuan pembebasan dari hukuman mati tersebut tidak mudah dan jumlah tersebut bukan jumlah yang sedikit.
"Sudah berhasil kita bebaskan dari hukuman mati 176 orang selama ini. Itu bukan angka kecil mengingat tidak mudahnya memberi ampunan pada satu orang saja," kata SBY dalam sambutannya di ruang Walnut, lantai lima hotel Gumaya, Semarang, Minggu (30/3/2014).
Lebih lanjut, SBY menambahkan, pemerintah tidak diminta keluarga dan tidak ditekan siapapun dalam usahanya meminta pengampunan jika ada warga negaranya yang terancam hukuman mati di negara manapun. Namun usaha-usaha yang dilakukan pemerintah tidak semuanya bisa diutarakan ke masyarakat agar tidak menimbulakn kegaduhan.
"Itu saya lakukan terus menerus, tidak pernah berhenti. Tetapi mengapa tidak selalu saya jelaskan kepada rakyat? Apakah Arab, Malaysia, Tiongkok dan lain-lain agar rakyatnya tidak gaduh, tidak marah dan tidak memprotes pada pemimpinnya. Diselesaikan secara baik tanpa kegaduhan, apalagi menjadi politik," tegas SBY.
"Sama saja kalau ada negara lain meminta pembebasan warga negaranya dari hukuman mati, terus saya begitu saja memberikan, rakyat kita marah. Begitu tatanan yang ada dalam hubungan antar bangsa," jelasnya.
Berbagai usaha yang dilakukan oleh Presiden dan pemerintahannya untuk membebaskan warga negara Indonesia yang terjerat hukuman mati tetap tergantung dari pihak keluarga korban jika kasus yang menjeratnya adalah pembunuhan.
"Tentu saya tidak bisa memutuskan, memohon, tapi berusaha mengirimkan tim, menulis surat dan sebagainya. Kami akan terus bekerja, tidak pernah putus asa. Mudah-mudahan ikhtiar kita diridai Allah," pungkas SBY.
SBY melakukan pertemuan tertutup dengan empat keluarga TKW yang terancam hukuman mati, yaitu keluarga Satinah, Siti Zaenab bin Duhri Rupa, Tuti Tursilawati bin Warzuki, dan Karni bin Medi Tarsim. Dalam pertemuan tersebut turut hadir Mensesneg Rudi Silalahi, jubir kepresidenan, Julian Pasha, Penasihat Presiden Daniel Sparingga, dan Mendikbud M. Nuh.
(alg/try)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini