Pada Senin (30/09/2013) malam ia dihubungi oleh ibu angkatnya, Kusandani (Ani) untuk mengecek kondisi Holly. Karena tak memiliki kartu akses masuk, ia mengabarkan pada pihak keamanan bahwa kakaknya diduga dalam keadaan tidak aman.
"Satpam langsung ngecek ke atas dan saya ikut," kata Umar di PN Jakarta Pusat, Jl Gajah Mada, Rabu (26/3/2014).
Setibanya di depan kamar Holly, ia langsung mengetuk pintu. Kondisi pintu apartemen di lantai 9 tersebut masih terkunci.
"Ada balasan ketukan juga dari dalam," ucap Umar.
Karena tak juga dibuka, keduanya mendobrak pintu apartemen. Mereka menyaksikan Holly tertelungkup dengan badan bersimbah darah di bawah tempat tidur.
"Saya nggak tahu dia masih hidup nggak. Kami langsung bawa ke RS Tria Dipa di Pancoran," katanya.
Dari RS Tria Dipa, kakak angkatnya tersebut kemudian dirujuk ke RSCM. Di sana ia baru bertemu ibu angkatnya dan pihak kepolisian.
(kff/fjr)