"Di ASEAN munculnya MRA (Mutual Recognition Assignment) untuk mempersiapkan pasar bebas pada batas timeline-nya 2015. Langkah konkretnya? Memang kita terlambat. Harusnya sejak 5-6 tahun yang lalu sejak itu dibuat mempersiapkan. Tetapi, itu terobosan yang menarik untuk tenaga kerja kita," kata Deputi IV Bidang Pendidikan dan Agama Menko Kesra, Prof Dr R Agus Sartono MBA.
Hal itu disampaikan Agus saat jumpa pers tentang kurikulum pendidikan nasional dan Ujian Nasional di lantai 5 Gedung Kemenko Kesra, Jalan Medan Merdeka Barat, Selasa (11/3/2014).
Namun pasar bebas ASEAN juga bisa dijadikan dorongan dan tantangan.
"Meningkatkan daya dan mendorong anak-anak kita melanjutkan pendidikan sampai SMP. Sekitar 80 persen lulusan SMA ini kan masif sekali, harusnya dari beberapa tahun yang lalu. Tapi nggak apa-apa harus kita ratakan pembangunan politeknik dan community college di setiap daerah, jangan hanya di Jawa karena nanti takut nggak bisa menopang lagi," tutur Agus.
Jadi, dia mengimbau agar Politeknik dan pendidikan D3 akan disebar ke daerah-daerah. Termasuk juga pusat-pusat riset didirikan di setiap daerah.
"Kalau tidak, kita akan tertinggal lagi. Lalu buat lagi pusat-pusat unggulan di PT, center dikumpulkan untuk mengadakan riset-riset tadi. Memang mahal biayanya, tapi kalu tidak dilakukan kita akan ketinggalan lagi ke depan," jelas dia.
Agus sebelumnya memaparkan struktur angkatan tenaga kerja 2013 menurut BPS, sekitar 60 persen lebih adalah lulusan SMP. Hal ini menjadikan Indeks Daya Saing Global dan Indeks Inovasi Global Indonesia pada 2013 rendah, jika dibandingkan Brasil, India, Korsel dan Malaysia.
Selain aspek teknis, pendidikan di Indonesia juga harus membentuk karakter. Karena tujuan pendidikan bukan hanya membentuk orang pandai namun juga berkarakter.
"Pendidikan tujuan utamanya membentuk karakter. Betul kalau misalnya seseorang yang karakternya buruk itu dipengaruhi pendidikan baik formal di sekolah maupun nonformal di keluarga. Pendidikan tidak hanya harus bikin sesorang pandai tapi juga berkarakter," jelas dia.
Yang paling utama dari karakter adalah integritas, kejujuran. "Sedih kalau orang hanya berijazah saja. Yang paling utama dari karakter dari kacamata saya adalah integritas. Dengan saya jujur pada diri sendiri, saya nggak bisa membohongi diri sendiri kan?" tutur Agus.
Kurikulum 2013
Sementara Sementara Asisten Deputi Urusan Pendidikan Dasar, PAUD dan Pendidikan Masyarakat Kemenko Kesra, Dra. Femmy Eka Kartika Putri MSi mengatakan perkembangan implementasi Kurikulum 2013 akan tuntas pada 2015.
"Memang masih berjalan bertahap, kurikulum 2015 akan dientaskan. Kesulitan guru itu untuk mengisi rapor secara deskriptif," tutur Femmy.
Berikut tabel implementasi Kurikulum 2013.
(nwk/nrl)