"Banyak kasus perempuan jauh lebih sukses dan cerdas dibanding laki-laki. Ini membuktikan tidak semua hal bisa ditangani oleh laki-laki," kata Boediono, Minggu (8/3/2014).
"Inilah tantangan kita peran muslimah Indonesia ikut membangun membentuk akar akhlak. Aspek di bidang bermasyarakat, peran muslimah sangat penting bagi keluarga, negara dan bangsa. Agama menjadi landasan yang sangat luas," lanjutnya.
Dia juga mengemukakan, posisi perempuan dan laki-laki dalam kacamata agama tidak pernah dibedakan.
"Islam menetapkan perempuian seimbang dengan laki-laki. Keduanya sama-sama dihormati kedudukannya oleh syariah. Sebagaimana laki-laki perempuan juga berhak mendapatkan hasil usaha mereka," jelas mantan Gubernur BI yang mengenakan baju batik berwarna cokelat.
Pernyataan Boediono itu disambut tepuk tangan oleh 300 hadirin yang didominasi perempuan berjilbab putih dan selendang biru bercorak di hall utama Gedung Induk sayap kanan, Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Ketua Panitia Kongres Muslimah Indonesia, Welya Safitri dan organisasi muslimah yang akan ikut antara lain Muslimat NU, Aisyiyah Muhammadiyah, MUI, ICMI dan HMI.
"Para muslimah melalui konteks ini, saya berharap para muslimah ini bisa merumuskan peran strategis dan menyusun aksi nyata peran untuk keluarga dlm kehidupan berekonomi. Sehingga, bisa menghasilkan hasil yang meningkatkan negara," tutupnya dilanjuti pemukulan gong sebanyak tiga kali sebagai tanda diresmikan.
Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dijadwalkan dan Menteri Agama RI Suryadharma Ali dijadwalkan hadir dalam acara ini. Namun presiden berhangan, sehingga diwakilkan oleh Boediono.
(gah/gah)