"Dapur umum hanya bisa menyediakan 300 porsi, yang daftar 1.000 jiwa di 6 rukun tetangga (RT), itupun hanya 2 kali sehari," kata seorang relawan asal LPBI NU Kabupaten Mojokerto, Saiful Anam, Kamis (20/2/2014).
Anam yang bersama belasan orang lainnya sehari pasca letusan sudah menuju lokasi. Menurut dia, di desa yang berjarak 8 km dari Gunung Kelud ini banyak rumah warga yang rusak sehingga tak bisa menyediakan makanan bagi dirinya sendiri.
"Yang perempuan banyak yang mengungsi, tapi para pria masih bertahan. Mereka membutuhkan makanan," ujar Anam.
Menurut Anam, selain logistik, warga juga kekurangan peralatan mandi, elpiji dan regulator. Jika harus membeli, mereka terpaksa menempuh jarak puluhan kilometer ke bawah.
(bdh/try)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini