Menengok Museum Usman Janatin yang Terhenti Pembangunannya

Menengok Museum Usman Janatin yang Terhenti Pembangunannya

- detikNews
Sabtu, 08 Feb 2014 16:59 WIB
(Foto: Arbi Anugrah/detikcom)
Purbalingga - Untuk mengenang jasa Sersan Usman Janatin, di sekitar rumah pahlawan nasional tersebut dibuatkan satu museum, Museum Usman Janatin namanya. Museum itu dibuat dari kucuran dana bantuan Internasional.

"Ini dapat bantuan dana internasional," kata Siti Rodiah, kakak kandung Usman Janatin ketika ditemui Sabtu (8/2/2014). Namun Rodiah tak menyebutkan, lembaga internasional mana yang bersedia mengucurkan dana untuk membangun museum itu.

Menurut dia, museum yang masih dalam tahap pembangunannya tersebut pertama kali diusulkan oleh pemerintah desa setempat yang menginginkan tokoh pahlwan nasional tersebut dibuatkan museum untuk menampung koleksi barang-barang berharga Usman dan untuk kegiatan pendidikan bagi generasi muda agar lebih mengenal sosok Usman Janatin.

"Yang membuat proposal dan mengajukan bantuan internasional itu dari desa yang melihat ada pahlawan dan harusnya dibuatkan museum," ujarnya.

Bangunan museum yang sedang dalam pengerjaan sekitar 90 persen tersebut saat ini terhenti. Keluarga Usman juga tidak mengetahui kenapa pembuatan museum Usman Janatin hingga saat ini belum juga rampung.

"Mungkin karena dananya sudah minim jadi belum kelar hingga saat ini," ungkapnya.

Nantinya seluruh foto dan piagam penghargaan Usman Janatin akan dipajang di museum tersebut. Namun rencana itu hingga saat ini masih menunggu bangunan museum tersebut selesai. "Iya nantinya seluruh barang-barang Usman dipajang di situ," ujarnya.

Selain museum, di samping rumah Usman juga terdapat sebuah Taman kanak-kanak (TK) Usman Janatin yang pengelolaannya dibawah Yayasan Pendidikan Usman Janatin milik keluarga Usman Janatin.

"Iya di sini juga ada TK dibangun dari Yayasan yang dikelola keluarga Usman Janatin," jelasnya.

Sersan Usman dan Kopral Harun adalah prajurit KKO TNI AL. Keduanya ditangkap pihak Singapura pada 1964 lalu. Usman dan Harun tengah melaksanakan misi Dwikora mencegah pembentukan negara negara yang disebut Soekarno 'boneka Inggris'.

Kedua anggota KKO itu melakukan pemboman perkantoran di Singapura. Namun saat melarikan diri, motor boat yang ditumpangi keduanya mogok, hingga akhirnya ditangkap patroli laut Singapura. Keduanya pada 1968 dihukum gantung di Singapura.


(nwk/nwk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads