Cuma 3 Km dari Puncak Sinabung, Sekolah Ini Bagai Bangunan di Antah Berantah

Cuma 3 Km dari Puncak Sinabung, Sekolah Ini Bagai Bangunan di Antah Berantah

- detikNews
Sabtu, 01 Feb 2014 14:05 WIB
Medan - Udara sejuk pegunungan berhembus di Desa Sigarang-garang, Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Jaraknya 3 km dari puncang Gunung Sinabung yang sedang mengamuk membuat udara terasa semakin dingin.

Desa Sigarang-garang sudah dikosongkan sejak beberapa bulan yang lalu. Tepatnya sejak pertama Gunung Sinabung meletus.

Setiap sudut desa tak ada yang tak terselimuti abu muntahan Sinabung. Aliran listrik di desa ini pun telah diputus, membuat suasana malam di Sigarang-garang semakin mencekam.

Di Sigarang-garang, ada sebuah bangunan Sekolah Menengah Pertama (SMP). SMP 1 Namanteran, menjadi tempat menimba ilmu anak-anak Sigarang-garang, namun itu dulu.

Wajah SMP 1 Namanteran kini begitu mencekam. Hampir semua bagian gedungnya roboh.

Detikcom berkesempatan mengunjungi sekolah yang dahulunya dijadikan tempat belajar 408 siswa itu pada Sabtu (1/2/2014).

Kesan mencekam langsung terlihat saat memasuki area sekolah. Hampir seluruh bagian sekolah kini berwarna abu-abu karena tertutup abu vulkanik.

Atap-atap ruang kelas roboh, tak kuat menyangga beban abu vulkanik yang menghujaninya. Meja dan kursi juga tak luput diselimuti abu dari perut gunung Sinabung itu.

Halaman sekolah yang dulunya dijadikan tempat bermain para siswa kini tak terlihat lagi. Abu tebal hanya menyisakan satu ring basket yang masih bisa terlihat.

SMP 1 Namanteran berada di ujung Desa Sigarang-garang. Kini, tak ada manusia yang mendiami desa itu, listrik dan signal telefon seluler pun tak ada. Hanya lolongan anjing yang terdengar kala pergantian sore menjelang malam.

Pohon-pohon di sekeliling bangunan sekolah itu semuanya roboh terselimuti abu vulkanik. Bisa sedikit terbayang bagaimana hijaunya lingkungan sekolah itu sebelum Sinabung mengamuk.

Semua siswa di sekolah itu terpaksa harus meninggalkan tempat belajarnya. Kini mereka semua tinggal terpisah karena harus berada di pengungsian bersama keluarga masing-masing.

"Semua guru dan siswa terpaksa mengungsi. Beberapa siswa kelas 9 terpaksa kami titipkan di beberapa sekolah yang jaraknya 25 Km dari sini, karena sebentar lagi mereka harus ujian," kata kepala sekolah SMP 1 Namanteran, Petrus Ginting.

(kha/aan)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads