Di antara pemakaman di Jakarta yang terkena banjir adalah TPU Karet Bivak, Tanah Abang, Jakpus. Wilayah yang terkena dampak cukup parah tahun ini adalah Blok AA. Kondisi ini berlangsung sejak sepekan.
Sejumlah kerabat dari orang yang dimakamkan di Karet Bivak pun khawatir dengan kondisi ini. Mereka takut makam sanak familinya ambles atau ada apa-apa terhadap jenazah. Khusus untuk Nurjanah, ibunya baru saja dikubur 40 hari lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jenis Tanah
|
Nah, khusus tanah yang berfraksi pasir, akan mudah menyerap air bila ada hujan. Air akan cepat menyusut dan masuk meresap jadi air tanah.
Sementara bila tanah didominasi lempung, maka air akan lama mengalami penyerapan. Sehingga susutnya air sangat tergantung penguapan matahari. Inilah yang membuat air jadi lama tergenang di pemakaman.
Tak Ada Efek Pada Jenazah
|
"Logika umumnya, jenazah sudah hilang karena proses organisme, kecuali tulang dan gigi," ucap Agus.
Bagaimana dengan jenazah yang berusia 40 hari? Menurut Agus, proses penguraian di dalam tanah biasanya sudah berjalan. Selain itu, tekstur makam kaum muslim pada umumnya ada lapisan kayu yang menutupi bagian jenazah. Kayu itu pun akan hancur karena proses penguraian.
Makam Ambles?
|
Menurut Agus, biasanya itu terjadi karena daerah pemakaman terletak di titik yang memiliki kemiringan. "Ada miring sedikit saja, atau tanah pasirnya kembang susut, maka bisa saja ambles," imbuhnya.
Meski begitu, dampak kerusakan makam tidak akan terlalu parah. Makam yang terletak di tanah yang datar lebih kuat menahan genangan air daripada yang miring.
"Jadi nggak harus selalu dihubungkan dengan mistis," pesannya.
Jenazah Tak Mungkin Naik
|
Sejumlah warga ada yang berspekulasi kalau jenazah bisa naik bila tergenang banjir. Benarkah? Udin memastikan itu tidak benar. Sepanjang hidupnya menjadi penjaga makam, dia tak pernah melihat fenomena itu.
"Nggaklah. Tapi emang jadi nggak bisa ngubur. Kemarin ada yang mau ngubur, pindah ke belakang karena di sini masih jadi lautan begini," terang Dudin.
Menurut Udin, makam-makam itu turun baru terlihat setelah banjir surut. Para keluarga biasanya sedih bila hal ini terjadi. "Dan sekarang masih bulan Maulud. Banyak yang nyekar," ceritanya.
Halaman 2 dari 5