Sodetan Ciliwung-Cisadane Digagas Sejak 1997

Proyek Sodetan Ciliwung

Sodetan Ciliwung-Cisadane Digagas Sejak 1997

- detikNews
Kamis, 23 Jan 2014 13:36 WIB
Banjir di salah satu kawasan di Jakarta akibat meluapnya Sungai Ciliwung. (foto - detikcom)
Jakarta - Ruang rapat kantor Bendung Ciliwung Katulampa, di Bogor Jawa Barat penuh sesak pada Senin pagi (20/1) lalu. Sejumlah pejabat dan stafnya memenuhi ruangan berukuran 16 meter persegi itu.

Ada Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Wali Kota Bogor Diani Budiarto, Bupati Bogor Rachmat Yasin, Wakil Wali Kota Depok Idris Abdul Somad, dan beberapa pejabat dari Kementerian Pekerjaan Umum.

Mereka mengelilingi meja berukuran 1x2,5 meter. Di atas meja tersaji ubi dan kacang rebus serta air mineral. Sementara di luar ruang hujan masih terus mengguyur daerah Bogor, juga Jakarta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Senin itu pejabat lintas daerah tersebut bertemu untuk membahas persoalan banjir yang setiap tahun melanda Jakarta. Awal tahun ini saja, sudah dua pekan beberapa wilayah di Ibu Kota terkena banjir. Bah tak hanya disebabkan oleh tingginya curah hujan, namun juga kiriman dari hulu Sungai Ciliwung yang masuk wilayah Bogor, Jawa Barat.

Pertemuan di ruang rapat kantor Bendung Ciliwung Katulampa berakhir dengan menghasilkan 17 kesepakatan. Salah satunya rencana pembangunan sodetan Ciliwung-Cisadane. Sodetan sepanjang 1 kilometer dengan diameter 8,1 meter ini sebenarnya bukan rencana baru.

Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto menyebut pemerintah pusat sudah membuat masterplan sodetan Ciliwung-Cisadane sejak tahun 1997. Saat itu direncanakan rute awal sodetan dimulai dari Kelurahan Ranggamekar, Katulampa hingga berakhir di Sukasari, Cisadane.

"Itu adalah sudah termasuk masterplan kami, jadi tahun 90-an sekian itu uangnya sudah ada di Kementerian Pekerjaan Umum untuk membuat sodetan Ciliwung ke Cisadane," kata Djoko Jumat (17/1) akhir pekan lalu.

Kepala Humas Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung – Cisadane, Putu Wirawan menambahkan kalau berdasarkan desain 17 tahun lalu memang minimal pengkajian ulang. Dari struktur tanah dan kondisi wilayah terkait rute sodetan berpotensi ada perubahan.

β€œSepertinya harus begitu. Data terbaru dan situasi lapangan mesti disurvei lagi,” kata Putu saat dihubungi detikcom, Selasa (21/1) lalu.

Menurut Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane, T. Iskandar pembangunan sodetan tersebut harus melalui kesepakatan antara Pemerintah Provinsi Jakarta dan Pemerintah Daerah Banten. Rute sodetan pun mesti dikaji lagi karena kemungkinan ada perbedaan dengan desain awal pada 1997.


β€œBentuk teknisnya kayak terowongan, deep tunel itu. Ada sekitar panjangnya 1 kilometer. Tapi, perlu dikaji dan koordinasi lagi soal hulu, hilirnya dengan dua pemerintah,” kata Iskandar kepada detikcom, Selasa (21/1) lalu.
(erd/erd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads