"Ya mau bagaimana lagi, maju kena mundur kena," kata Ridwan, seorang sopir truk, di pertigaan jalur lingkar Demak-Kudus, Desa Tanggulangin, Kecamatan Bae, Kudus, Rabu (22/1/2014).
Untuk tidur pun, Ridwan tak bisa ke penginapan atau hotel. Ia tak bisa keluar kendaraan karena genangan air cukup tinggi. Karena itu, semalam ia tidur di truk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pria paruh baya ini mengangkut kertas dan berangkat dari Jakarta 2 hari lalu. "Harusnya semalam atau dini hari saya sudah sampai (Surabaya). Pengeluaran pasti nambah kalau gini," keluhnya.
Titik banjir berada di pertigaan jalur lingkar Demak-Kudus, sekitar 1 km dari Kota Kudus. Tepatnya di Tanggulangin, Kecamatan Bae. Jalan sepanjang 500 meter terendam air 1 meter lebih. Truk besar tak bisa melintas.
Kepolisian mengarahkan arus lalu lintas ke jalur tengah, yakni Grobogan, Blora, dan Bojonegoro, atau sekalian melewati jalur selatan seperti Solo, Ngawi. Namun bagi Ridwan yang sudah terlanjur terjebak, hal itu tentu akan sulit dilakukan.
"Nanti berangkat kalau air surut dikit," kata Ridwan pasrah.
(try/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini