Solusi Jusuf Kalla untuk Warga Bantaran Kali Ciliwung

Solusi Jusuf Kalla untuk Warga Bantaran Kali Ciliwung

- detikNews
Sabtu, 18 Jan 2014 21:20 WIB
Nenek Tihama (70) warga bantaran Kali Ciliwung
Jakarta - Kerap menjadi langganan banjir, rupanya tak membuat warga pinggiran Kali Ciliwung segera mencari tempat tinggal baru. Ketua PMI Jusuf Kalla memiliki solusi agar warga bantaran kali itu agar mau direlokasi.

"Penanggulangan jalur Ciliwung ini harus tegas, tidak ada kompromi, pembangunan rumah susun yang baik dan layak itu harus terus diperbaiki desainnya," kata Kalla saat mengunjungi pengungsi di Sudinkes Jaktim, Jl Jatinegara Barat, Jakarta Timur, Sabtu (18/1/2014).

Menurut Kalla, sebelum merelokasi masyarakat pinggiran kali, pemerintah harus terlebih dahulu merampungkan tempat relokasinya. Rakyat akan terus menjadi korban banjir jika pemerintah tak sigap dan cepat dalam menyiapkan tempat relokasinya itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena bagaimanapun kasian yang dipinggir kali Ciliwung harus menderita banjir, rakyat harus diberi kesempatan hidup lebih baik. Kalau berulang-ulang terus bagaimana rakyat bisa lebih sehat. Harus ada rencana yang baik dan ketegasan pelaksanaannya," jelasnya.

Kalla tak memungkiri jika biaya yang dibutuhkan untuk membuat rumah susun tersebut. Namun hal tersebut sebaiknya tak menjadi hambatan karena semuanya demi kepentingan rakyat.

"Ya pasti memang butuh biaya banyak, tapi demi rakyat kan tidak apa-apa. Contohnya saja dulu saya suruh bangun 1000 tower, tapi tidak terlaksana. Jadi kalau memang mau serius, kan demi rakyat," ungkap Wakil Presiden periode 2004-2009 ini.

Jusuf Kalla bersama rombongan mengunjungi tempat pengungsian di Sudinkes Jaktim yang diisi oleh 975 pengungsi. Mereka terdiri dari warga Kampung Pulo, Kampung Pala, Tanah Rendah dan warga di sekitar Kelurahan Kampung Melayu.

Selain gedung Sudinkes, ada 3 tempat pengungsian resmi lainnya yang disediakan pemerintah untuk warga Jakarta Timur. Di antaranya di Gereja GPIB Koinonia Jatinegara yang saat ini dihuni sekitar 1000 pengungsi.

Ada juga 150 pengungsi di RS Hermina dan di GOR Pemuda ada 1512 pengungsi. Terakhir di Posko penampungan di Masjid At-Tawwabin yang dihuni 177 pengungsi.

(rna/mpr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads