Cerita Pengungsi Saat Harus Buang Hajat di Tengah Banjir

Cerita Pengungsi Saat Harus Buang Hajat di Tengah Banjir

- detikNews
Sabtu, 18 Jan 2014 20:32 WIB
Banjir di Jalan Abdullah Syafei
Jakarta - Iskandar (42) menjadi satu dari sepuluh ribu warga Jakarta yang harus tinggal di tempat pengungsian karena rumahnya terendam banjir. Warga Kampung Pulo itu pun punya cerita saat harus buang hajat dengan keterbatasan fasilitas.

"Biasanya kita kalau mau buang air besar nunggu magrib dulu," kata Iskandar, di tenda pengungsian, Jl Jatinegara Barat, Jakarta Timur, Sabtu (18/1/2014).

Iskandar mengungsi bersama istri dan satu anaknya. Tak ada tempat khusus untuk buang hajat ditempatnya mengungsi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nunggu magrib karena nunggu gelap. Jadi kita masuk ke genangan air dan merendam sebagian badan terus buang hajat di genangan itu," ujar Iskandar sambil sesekali menghisap rokoknya.

Menurut warga RT04/RW03 kelurahan Kampung Melayu itu, sebenarnya tersedia MCK di Pasar Jatinegara, hanya saja pengungsi harus merogoh kocek tak kurang dari Rp 2000 untuk sekali penggunaan. Oleh sebab itu, ia dan ratusan pengungsi lain lebih memilih cara 'menunggu magrib' tersebut.

"Disini kalau makanan sama pakaian sih melimpah, mungkin MCK saja yang tidak tersedia," ungkap Iskandar yang sehari-hari bekerja sebagai buruh kerajinan keramik itu.

Menanggapi hal ini, ketua PMI Jusuf Kalla mengimbau kepada warga agar mencari tempat pengungsian resmi yang disediakan oleh pemerintah. Tempat pengungsian resmi memiliki jaminan fasilitas yang lebih layak dan sehat.

"Kalau dari segi kesehatan memang terjadi (keluhan), karena ada juga masyarakat yang tidak tertampung dan tinggal di emperan toko. Sebaiknya warga mengungsi di tempat yang lebih sehat," kata Kalla saat mengunjungi pengungsi di Sudinkes Jaktim, Jl Jatinegara Barat, Jakarta Timur, Sabtu (18/1/2014).


(rna/mpr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads