Dia berangkat meninggalkan rumahnya atas ajakan tetangga di kampungnya, Maman. Karena tergiur ingin mendapatkan pekerjaan, dia lantas meminta izin kepada ibunya agar direstui berangkat bekerja.
"Maman ngomong sama Ibu, katanya saya ingin dikasih kerja di salon kecantikan," ujarnya saat berbincang dengan detikcom, Selasa (31/12/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita dikasih uang Rp 200 ribu untuk pegangan. Tadinya nolak karena masih punya uang dikasih sama orangtua. Tapi semua akhirnya terima," ucapnya.
Sesampainya di Jakarta, harapan tamatan SMA untuk kerja di salon kecantikan sirna, karena saat tiba di sebuah rumah yang berada di kawasan Jakarta Utara, dia diberitahu akan bekerja sebagai terapis plus-plus. "Saya menangis tetapi saya takut," ujarnya sedih.
Keadaannya lebih memburuk saat diminta untuk bugil di depan seorang wanita yang dipanggilnya Ibu Ii'. Wanita paruh baya itu meminta seluruh anak asuhnya untuk membuka baju di depannya.
"Ibunya buka baju juga. Jadi namanya kita training, Kita disuruh bergantian memijit teman-teman kita," terangnya.
Tanggal 27 Desember tempat gadis itu 'ditraining' digerebek polisi. Dia di-BAP dan dipersilakan pulang ke rumahnya didampingi polisi dan LSM perlindungan perempuan dan anak setelah diketahui menjadi korban.
(fiq/nrl)