Kelahiran bayi Putri ditemukan dan dipublikasikan peneliti Orangutan, Purwo Kuncoro, melalui jejaring sosial, yang juga bekerjasama dengan peneliti Orangutan asal Universitas York Kanada, Profesor Anne E Russon. Saat itu bayi Orangutan ditemukan tengah berada dalam pelukan induknya.
"Diperkirakan usianya skitar 2-3 minggu dan kondisinya sehat. Ditemukan di bagian dalam kawasan hutan lebat dan agak berbukit," kata Anne kepada detikcom di tengah kegiatan 'Journalist Trip to TNK' yang digelar 7-8 Desember 2013, bertempat di Hutan Prefab TNK, Minggu (8/12/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi saat Pak Purwo bersama asisten saya berjalan ke bagian dalam TNK, menemukan Putri bersama anak pertamanya berusia 6 tahun, ada tambahan bayi Orangutan bersama Putri. Tentu ini menambah populasi Orangutan baru," ujar Anne.
"Belum diketahui benar jantan atau betina tapi semua yang kami lihat tentang Putri sudah didokumentasikan. Dalam kegiatan kami sebagai peneliti, biasanya nama bayinya diberi huruf awalan P, kami berencana menamakan dia 'Pan' karena belum tahu jantan atau betinanya," tambahnya.
Masih diterangkan Anne, bayi Orangutan Morio juga memiliki perilaku cukup unik saat bersama dalam pelukan maupun gendongan induknya.
"Bayi terlihat seperti sedang bingung dan rambutnya sangat jarang dan tidak terurus tapi bisa mengamati daerah sekitarnya. Jadi menurut kami bayi Orangutan itu sudah lahir dalam hitungan mingguan tidak seperti benar-benar baru lahir," terangnya.
Dari kalangan peneliti Orangutan yang berada di TNK, memperkirakan populasi Morio berjumlah hingga 2.000 Orangutan. Mereka tersebar ke berbagai kawasan TNK namun sebagian besar berada di Kabupaten Kutai Timur.
"Orangutan Kalimantan bisa hidup hingga berusia 40 hingga 50 tahun," tuturnya.
(mpr/mpr)