Ahok Curhat Gerindra Marah Gara-gara Kebijakan Tak Pro Kepentingan 2014

Dilema Ahok Pimpin DKI

Ahok Curhat Gerindra Marah Gara-gara Kebijakan Tak Pro Kepentingan 2014

- detikNews
Senin, 02 Des 2013 11:44 WIB
Jakarta - Ketegasan kepemimpinan Jokowi-Ahok di DKI Jakarta ternyata tak sepenuhnya didukung partai pengusungnya. Ahok mengungkap partai pengusungnya yakni Gerindra yang marah ketika kebijakan yang diambil tidak pro 'kepentingan 2014' alias tidak populer.

"Semua PKL harus disikat habis. Caranya, naikkan denda, ada yang protes? ada. Ada yang lapor ke Komnas HAM. Sedangkan partai marah sama saya, mereka mikir momen 2014, memanfaatkan orang-orang itu untuk pilih," beber Ahok.

Hal ini disampaikan Ahok dalam acara Rembug Provinsi 2013 bertema "Bersama Membangun Jakarta Baru" di Hotel Lumire, Jalan Senen Raya, Jakarta Pusat, Senin (2/12/2013).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Ahok, untuk membenahi Jakarta memang diperlukan ketegasan. Partai harusnya mendukung dia dan Jokowi mengubah Jakarta.

"Minimal lima tahun ini kita berantem. Kalau nggak, nggak akan selesai. Tapi kita nggak main sikat karena ada beberapa pasar rakyat yang nggak siap. Makanya ada kakilima night market," kata Ahok.

Tak hanya soal PKL, partai juga rewel soal kebijakan sterilisasi jalur Busway. "Kenapa busway steril sekarang, padahal bus belum datang. Partai bilang, apa nggak bisa nanti habis pemilu baru kamu (Ahok) keluarkan kebijakan nggak populer," beber Ahok lagi.

Namun Ahok dan Jokowi tak takut menghadapi tantangan dari internal partainya sendiri. Bahkan Ahok dan Jokowi siap menghadapi risiko apa pun.

"Pak Gubernur dan saya bilang, kalau partai mau pecat, silakan. Kami ingin mendidik orang Jakarta yang konyol seperti ini," tegas Ahok.



(sip/van)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads