"Membersihkan Tanah Abang sulit, premannya banyak, PKL pasti ngamuk, di back-up aparat kita, di back-up oleh politisi," ujar Jokowi dalam seminar Dewan Guru Besar UI betema Indonesia Menjawab Tantangan; Kepemimpinan Menjadi Bangsa Pemenang di Aula FK UI, Salemba, Jakpus, Sabtu (30/11/2013).
Jokowi mengaku tidak perlu berpikir ulang untuk menertibkan kawasan Tanah Abang. Menurutnya diperlukan ketegasan untuk membuat tata ruang Jakarta menjadi lebih baik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Negara kata Jokowi tidak boleh didikte para preman. Negara bertanggung jawab menciptakan kondisi aman dan nyaman bagi masyarakatnya.
"Ini negara masak kalah dengan preman? Ini wibawa pemerintah. Kalau dibiarkan semua akan seperti itu semua," tutur dia.
Dalam paparannya Jokowi menjelaskan permasalahan pokok di Ibukota dan cara penangannya. Untuk kesehatan dan pendidikan, Jokowi sudah meluncurkan kartu jakarta sehat dan kartu jakarta pintar.
Sedangkan untuk kemacetan, Jokowi sudah meneruskan pembangunan mass rapid transit (MRT). Untuk menangani banjir, pemerintahan Jokowi merevitalisasi sejumlah waduk.
"Saya paling seneng sebetulnya bukan dilapangan tapi mendekati masalah, mendengar rakyat," ujar Jokowi.
(fdn/van)