Istri dan anak perempuan Tumin Wahyudi tampak tidak dapat membendung tangis saat jenazah dibawa masuk ke dalam rumah.
Tumin Wahyudi yang sudah bekerja membangun pos TNI di perbatasan Indonesia-Malaysia pergi ke Kalimantan sekitar dua bulan lalu. Korban meninggalkan seorang istri Sumini dan tiga orang anak yakni Erlan, Harly, Reni.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pas anaknya wisuda, Pak Wahyudi sudah berangkat, jadi tidak bisa menghadiri wisuda anaknya," kata Aniyah (41), salah satu tetangga korban kepada detikcom, Kamis (21/11/2013).
Menurut dia, Wahyudi adalah sosok pendiam dan rajin bekerja. Di lingkungan sekitar rumahnya, Wahyudi juga dikenal sebagai sosok yang sangat baik.
"Dulu sebelum kerja di Kalimantan, ya jadi buruh di sekitar Cilacap saja," jelasnya.
Dari pantauan di rumah duka, suasana tampak ramai, sejak sore para tetangga sibuk mempersiapkan kedatangan jenazah. Sedangkan keluarga korban masih tampak shock sehingga tidak dapat dimintai keterangan.
Dari informasi yang dikumpulkan, rencananya jenazah Tumin Wahyudi akan dimakamkan besok pagi di pemakaman Sirandu, Kelurahan Tritih Kulon sekitar pukul 10.00 WIB.
Sementara jenazah Desi Priyanto, salah satu korban heli MI-17 langsung dibawa ke rumah sang istri di Dusun Lengkong, Kelurahan Mertasinga, Kecamatan Cilacap Utara. Rencananya jenazah Desi juga akan dimakamkan besok pagi.
Heli MI-17 buatan Rusia yang mengangkut 19 orang jatuh di perbatasan Malinau dengan Sarawak, Malaysia, Sabtu (9/11) lalu. Heli milik TNI AD itu terjatuh saat akan mendarat di lapangan terbuka di dekat dengan pos Pamtas Malaysia. Akibat peristiwa itu 14 orang tewas, termasuk 5 anggota TNI.
(mok/mok)