Adu Kuat 3 'Presiden' PKS untuk Kursi Capres

Adu Kuat 3 'Presiden' PKS untuk Kursi Capres

- detikNews
Rabu, 13 Nov 2013 10:48 WIB
Jakarta - Wacana capres 2014 mulai meramaikan internal PKS. Sejumlah tokoh dianggap layak nyapres, 3 di antaranya dianggap terkuat yakni Anis Matta, Hidayat Nurwahid, dan Tifatul Sembiring. Siapa yang terkuat?

Wasekjen PKS Mahfudz Siddiq membenarkan di internal PKS muncul wacana pencapresan dari tokoh internal. Di antara nama-nama yang muncul, ada Anis Matta.

"Memang muncul nama Anis Matta (karena) sebagai Presiden PKS," kata Mahfudz kepada detikcom, Rabu (12/11/2013).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara banyak nama-nama lain yang bermunculan. Antara lain Menkominfo Tifatul Sembiring, Ketua FPKS Hidayat Nurwahid, Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, dan Gubernur Sumbar Irwan Prayitno.

"Ada usulan (nama Anis Matta), tapi biasa-biasa aja, dan ada yang ngusul Hidayat Nur Wahid, Tifatul Sembiring dan lain-lain," kata Wasekjen PKS Refrizal saat dihubungi terpisah.

Anis Matta saat ini memang menjabat sebagai Presiden PKS, dia menggantikan Luthfi Hasan Ishaaq yang terseret kasus suap impor sapi. Sedangkan Hidayat Nurwahid an Tifatul Sembiring pernah mencicipi kursi Presiden PKS sebelumnya. Selama ini rumor selisih Anis dan Tifatul lebih mengemuka sedangkan Hidayat dianggap lebih kalem.

Tifatul dan Anis Matta sempat dianggap mewakili dua kubu di internal PKS yang dulu sempat mengemuka, yakni Kubu Keadilan dan Kubu Sejahtera, sesuai kepanjangan nama PKS, Partai Keadilan Sejahtera. Selisih pandangan keduanya paling nyata saat PKS nyaris kehilangan kursi kabinet gara-gara PKS menentang kenaikan harga BBM. Kala itu posisi Tifatul dan dua menteri PKS lainnya di kabinet terancam karena manuver Anis Matta.

Namun seiring waktu, isu reshuffle itu tinggal wacana. PKS pun fokus konsolidasi untuk memulihkan kepercayaan rakyat yang sempat tergerus kasus impor sapi.

Seiring peningkatan elektabilitas PKS, isu pencapresan pun mulai dimunculkan. Menurut Mahfudz, ini pertanda bahwa internal PKS mulai bangkit. Meskipun isu ini berpotensi memecah dukungan internal PKS terhadap 3 kandidat terkuat capresnya.

"Isu pencapresan muncul karena kader mulai percaya diri," kata Mahfudz.

Pada akhirnya mimpi PKS mengusung capres di 2014 harus didahului dengan prestasi di Pemilu 2014. Karena PKS harus menembus minimal 25% suara untuk mengusung capres sendiri.

(van/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.

Hide Ads