Hakim Dibebani Iuran Sewa Alphard, Gayus Lumbuun: Itu Penghamburan

Jakarta - Para hakim yang akan mengikuti musyawarah nasional (munas) di Bali pekan depan dipungut sejumlah biaya. Salah satunya iuran untuk menyewa mobil mewah Toyota Alphard.

Hakim Agung yang juga Ketua Ikatan Hakim Indonesia (Ikahi) cabang Mahkamah Agung (MA) Prof Dr Gayus Lumbuun menyarankan mobil yang disewa yang sederhana saja.

"Itu penghamburan. Saran saya pakai yang sederhana saja," kata Gayus, saat dikonfirmasi detikcom, Senin (21/10/2013).

Namun Gayus tidak bisa berkomentar lebih jauh karena hal tersebut menjadi kewenangan panitia pelaksana munas. Ikahi merupakan organisasi tunggal hakim di Indonesia. Terkait iuran untuk mengikuti munas tersebut, Gayus memandang merupakan sesuatu yang wajar.

"Kalau iuran anggota untuk munas, itu penentuan dari pengurus pusat Ikahi kepada cabang. Saya pikir itu bentuk kontribusi dan partisipasi agar munas dapat berjalan lancar," ujarnya.

Namun Gayus meminta agar apa yang telah dibayarkan sesuai dengan apa yang bisa didapatkan. Hak setiap anggota munas memiliki hak yang sama untuk menyatakan hak berpendapatnya.

"Kalau saya menanggapi terkait itu, jangan hanya sejumlah uang yang diminta, tapi juga perhatikan hak dan tanggung jawab anggota," jelasnya.

Munas Ikahi ke-17 ini akan digelar pada 27-29 Oktober 2013 di Kuta Paradiso Hotel, Bali. Berdasarkan berkas yang didapat detikcom, Senin (21/10), hakim pengadilan agama se- Nusa Tenggara Barat-Bali ditarik iuran Rp 350 ribu untuk hakim tinggi dan Rp 225 ribu untuk hakim tingkat pertama.

Dari jumlah itu, Rp 22,5 juta disetorkan ke Pengadilan Tinggi (PT) Denpasar, Rp 9,6 juta untuk menyewa mobil Toyota Alphard dan biaya tamu Rp 10,9 juta.


(rna/asp)