"80 persen sudah siap. Sisanya 20 persen akan selesai dalam waktu 2-3 hari ini," ungkap permaisuri GKR Hemas kepada wartawan di kediaman di Kraton Kilen, Kompleks Kraton Yogyakarta, Jumat (18/10/2013).
Menurut Hemas, prosesi akan dimulai pada hari Senin 21 Oktober 2013 dengan acara siraman dan nyantri bagi calon pengantin putra. Calon pengantin pria, KPH Notonegoro akan berangkat dari Ndalem Mangkubumen dengan dijemput kereta oleh utusan dalem di antaranya KRT Yudhohadiningrat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setelah siraman putri selesai, air kemudian di bawa ke Ksatriyan untuk siraman putra," katanya.
Pada malam harinya Ngarso Dalem Sri Sultan Hamengku Buwono X akan melakukan tantingan atau menanyakan sekali lagi sebelum proses akad nikah kepada calon pengantin putri.
Menurut Hemas, akad nikah dilakukan langsung oleh Ngarso Dalem pada hari Selasa (22/10/2013) di Masjid Panepen pada pukul 08.30 WIB. Akad nikah/ijab kabul hanya Sultan dengan KPH Notonegoro. Sedangkan calon pengantin putri hanya menunggu dan baru dipertemukan dalam acara panggih. Acara panggih akan berlangsung mulai pukul 10.00 WIB. Dilanjutkan dengan resepsi hingga pukul 13.00 WIB.
"Tamu yang akan datang di antaranya Presiden dan wakil presiden, menteri KIB II dan para pejabat tinggi negara," katanya.
Namun untuk acara resepsi di Kepatihan berbeda dengan pelaksanan saat pernikahan GKR Bendara dengan KPH Yudanegara yang berlangsung malam hari. Untuk pernikahan GKR Hayu resepsi di Kepatihan dilaksanakan pada hari Rabu pukul 10.00.
"Sebelumnya ada kirab pengantin menggunakan kereta dari Keraton menuju Kepatihan," pungkas Hemas.
(bgs/try)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini