Tak hanya Lamborghini, hari itu Hotman juga membawa mobil Roll Royce warna hitam bernomor polisi B 666 ANE. Dua mobil mewah itu diparkir di pelataran Balai Agung, tempat Jokowi berkantor setiap harinya.
Setelah ke Balai Kota, kemarin Hotman juga membawa koleksi mobil mewah lainnya, Escalade bernomor polisi B 666 HOT ke gedung Dewan Perwakilan Rakyat di Senayan, Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pria berusia 53 tahun ini mulai gemar mengoleksi mobil mewah sejak delapan tahun lalu. Tak hanya dipajang, mobil Lamborghini dan Hummer juga sering dikendarai Hotman saat mendampingi klien, ke kantor atau bertemu relasi.
Namun dia mengaku sering juga mengendari mobil kelas menengah karena memperhitungkan kondisi Jakarta yang selalu macet. "Kalau Jakarta kayak Singapura mah asyik, lancar enggak ada macet. Geber-geber mobil sambil ngebut juga gak masalah," kata Hotman.
Tidak hanya mobil, Hotman juga sering mengoleksi aksesoris perlengkapan busana bermerek. Mulai jas, dasi, hingga jam tangan mewah. Sebut saja jam tangan Serge Dubois atau dasi bermerek Etienne Aigner.
Berbagai barang bermerek memang selalu menjadi teman akrabnya ketika menuju persidangan atau tampil di acara formal. Untuk menunjang aktivitasnya, Hotman mengaku sedikitnya harus punya 20 stel jas, sepatu, ataupun dasi yang bisa dipakai secara bergiliran sesuai kebutuhan.
Menurut dia, koleksi aksesori yang setia menemaninya juga menjadi citra seorang pengacara. Tidak ada beban atau rasa ketakutan baginya saat mengenakan koleksi barang mewah, seperti kalung rantai emas serta cincin yang harganya mencapai ratusan juta rupiah.
Dia percaya diri dengan penampilannya karena merasa sebagai pengacara kelas atas yang profesional. Salah satu tujuan berpenampilan parlente untuk membuat lawan atau klien segan."Yah, mereka pasti anggap saya pengacara berkelas yang punya kualitas," kata dia.
Namun dia tak mau dianggap tidak antipati terhadap kondisi masyarakat yang masih hidup di bawah garis kemiskinan. Bagi Hotman kemiskinan harus dijawab dengan kerja keras. “Kerja keras itu ada hasilnya kalau kita niat dan serius. Kemiskinan jadi penyemangat saya dalam kerja,” kata Hotman.
(erd/erd)