Pembaca detikcom, Budi Satria, mengatakan para puluhan personel TNI AD itu sigap berpencar membentuk pagar betis di sepanjang ruas yang mengalami kemacetan, sehingga membentuk satu lajur untuk kendaraan yang hendak berputar balik ke arah Solo.
"Cukup membantu, saya sudah mulai bisa memutar dan kembali ke jalur Solo untuk mencari jalur alternatif," ujar Budi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau truk-truk besar kayaknya sudah terparkir lama di sana," kata Budi.
Sebelumnya, dia menambahkan, beberapa kendaraan berupaya memutar balik kendaraannya, namun para pengemudi terkunci. "Dari enam lajur tersisa satu lajur untuk memutar, tapi itu pun sudah terkunci," kata Budi.
Dia menyayangkan tidak adanya petugas yang memberitahukan pengemudi untuk tidak memasuki ruas jalan raya Solo-Semarang. "Padahal sebelum memasuki ruas Solo-Semarang ada jalur alternatif yang bisa menjadi alternatif pengendara untuk menghindari macet. Tadi tidak ada petugas yang mengarahkan, karena kita tidak tahu kalau masih terjadi kemacetan," ujarnya.
Jalur alternatif itu adalah yang menuju objek wisata Bandungan. Pengemudi dapat melalui jalur itu dan tiba di Semarang Barat.
Kecelakaan beruntun terjadi kemarin sekitar pukul 17.00 WIB. Truk besar yang melaju dari arah Solo diduga mengalami rem blong dan menghantam beberapa kendaraan yang parkir di depan Pasar Babadan. Dua orang tewas dalam kecelakaan itu, sementara 12 orang lainnya mengalami luka.
(ahy/sip)