Razia tersebut dilakukan sejak pukul 00.00 WIB dini hari hingga nanti pukul 03.00 WIB dengan membelokkan mobil ke halaman Mapolsek Pedurungan dan menyuruh truk untuk menepi. Kendaraan-kendaraan itu kemudian diperiksa surat kelengkapannya serta barang bawaan yang diangkut.
"Perintah pimpinan, untuk masing-masing Polsek melakukan razia sajam, senpi, KTP, termasuk barang-barang bawaan," kata Kanit Reskrim Polsek Pedurungan, AKP Benny Hartawan di Jalan Brigjen Sudiarto, Semarang, Jumat (13/9/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu sopir truk pengangkut oli, Samsul (41) justru mendukung razia polisi tersebut, menurutnya dengan razia rutin maka masyarakat akan merasa lebih aman.
"Saya kerja cari nafkah. Senang saja jika ada seperti ini, merasa lebih aman dan tidak ada teroris," ujar Samsul.
Meski sudah dilakukan razia terhadap puluhan mobil dan truk, untuk hari ini razia yang dilakukan petugas Polsek Pedurungan tidak membuahkan hasil. Benny menambahkan, pihaknya akan terus melakukan razia serupa setiap hari.
"Hasil pemeriksaan masih nihil. Akan dilakukan tiap hari sampai mungkin ditemukan pelaku terorisme," tandasnya.
Menurut Benny, razia tersebut juga berkaitan dengan peristiwa yang menimpa Bripka Sukardi, anggota Provos Satuan Polair Baharkam Polri yang tewas ditembak orang tak dikenal di depan gedung KPK Jakarta saat mengawal 6 truk tronton dari Tanjung Priok, Jakarta Utara ke Kuningan, Jakarta Selatan hari Selasa (10/9) malam lalu.
"Yang jelas terkait kejadian di Jakarta, ini untuk mempersempit pergerakan teroris," tegasnya.
(alg/rmd)