Presiden SBY Tiba di Jakarta, Ini Hasil Kunjungan ke 3 Negara

Presiden SBY Tiba di Jakarta, Ini Hasil Kunjungan ke 3 Negara

- detikNews
Minggu, 08 Sep 2013 09:10 WIB
Jakarta - Presiden SBY melawat ke tiga negara selama sepekan. Minggu (8/9/2013) pagi, Presiden SBY dan rombongan tiba di Jakarta. Presiden menegaskan kunjungan ini sangat penting dan memiliki manfaat sangat besar untuk negara dan masyarakat Indonesia.

Pesawat Garuda Airbus 330- yang membawa Presiden SBY mendarat dengan mulus di Bandara Halim Perdanakusumah, Jakarta Timur pukul 08.10 WIB. Pesawat ini sebelumnya membawa SBY ke Kazakhstan, Polandia, dan Rusia. Menurut SBY, rombongan kepresidenan kali ini dirampingkan, untuk efisiensi.

Kunjungan ke Kazakhstan merupakan kunjungan kenegaraan dan kunjungan balasan terhadap Presiden Kazakhstan Nursultan Nazarbayev. Ini merupakan kunjungan pertama Presiden SBY ke negeri bekas Uni Soviet yang memiliki penduduk mayoritas muslim itu.

Presiden SBY merupakan presiden kedua yang melawat ke negara beribukota di Astana ini. Sebelumnya Presiden Soeharto mengunjungi Kazakhstan pada 1993. Sedangkan Presiden Kazakhstan Nursultan Nazarbayev sudah berkunjung ke Jakarta dua kali pada tahun 1995 dan 2012.

Indonesia dan Kazakhstan sudah memiliki hubungan diplomatik sejak 1993, meski kantor Kedubes RI di Kazakshtan baru diresmikan pada 2010 dan kantor Kedubes Kazakhstan di Indonesia dibuka pada 2011. Kerjasama perdagangan antara dua negara sebesar US$ 65 juta dan Indonesia dalam posisi defisit.

Dengan kunjungan ini, SBY dan Nursultan menginginkan kerjasama perdagangan ditingkatkan. Ditargetkan pada 2017 kerjasama perdagangan kedua negara bisa di atas US$ 100 juta.

Sedikitnya ada 4 MoU yang diteken bersamaan kunjungan Presiden SBY ke Kazakhstan. Yaitu MoU peningkatan kerjasama ekonomi, kerjasama pendidikan, kerjasama penanganan terorisme dan kerjasama mengenai pencegahan tindak pidana pencucian uang.

Selama Presiden SBY di Kazakhstan, juga digelar pertemuan antara pengusaha kedua negara. Dirut Pertamina Karen Agustiawan mengikuti kegiatan ini untuk menindaklanjuti kerjasama di bidang minyak dan gas yang sudah dirintis sejak tahun lalu.

Selain minyak dan gas, juga ada komitmen kerjasama investasi di bidang pembangunan pabrik mie instan PT Indofood di Kazakhstan yang merupakan lumbung gandum. Juga ada pembicaraan mengenai pabrik ban oleh perusahaan Indonesia di Kazakhstan. Beberapa produk Indonesia seperti teh, kopi, dan sawit juga akan diintensifkan diekspor ke Kazakhstan. Kedua kepala negara juga berkomitmen untuk saling dukung di forum multilateral.

Di Polandia, Presiden SBY menyaksikan penandatanganan MoU dengan Presiden Polandia di bidang kerjasama ekonomi dan kerjasama pertanian/perikanan. Selama ini kerjasama perdagangan antara dua negara sebesar US$ 500 juta, dengan posisi Indonesia mengalami surplus. Kedua presiden sepakat menaikkan kerjasama perdagangan, karena nilai US$ 500 juta dinilai terlalu kecil.

Juga ada kerjasama di bidang pendidikan dan kebudayaan. Bersamaan dengan kunjungan Presiden SBY, di Kota Warsawa juga digelar Pekan Budaya Indonesia. Pembukaan acara ini sukses menyedot perhatian warga Polandia. "Yan datang luar biasa. Pengunjung yang hadir 1.500 orang," kata Mendikbud M Nuh.

Pertemuan antara kalangan bisnis, Bussiness Forum, digelar KADIN dan BKPM. Hadir dalam acara ini para pengusaha Polandia. KADIN dan BKPM memaparkan peluang-pelang bisnis di Indonesia untuk menyedot investor dari Polandia.

Di Kota Warsawa, Presiden SBY bertemu Friends of Indonesia dan komunitas diaspora Indonesia. Friends of Indonesia merupakan komnitas Polandia yang ikut mempromosikan Indonesia di Polandia secara sukarela. Mereka meminta Presiden SBY mendatangkan guru bahasa Indonesia dan guru tari dan gamelan.

Di Saint Petersburg, Rusia, Presiden SBY menghadiri KTT G20 yang utamanya membahas persoalan ekonomi global. KTT ini sangat strategis, karena negara-negara emerging market seperti Indonesia mengalami pelambatan ekonomi gara-gara kebijakan Bank Central AS, The Fed, yang melakukan quantitative easing, kegiatan menarik dollar ke AS, terkait membaiknya ekonomi AS. Hal ini mengakibatkan ketersediaan dollar di negara-negara lain berkurang.

Salah satu hasil KTT G20, ada komitmen di antara kepala negara/pemerintahan G20 untuk melakukan koordinasi kebijakan dalam bidang fiskal dan moneter. Dengan koordinasi ini, maka dampak buruk yang terjadi terhadap negara-negara lain seperti saat ini bisa diantisipasi.

Di KTT G20, dibahas empat fokus utama, yaitu pertumbuhan ekonomi, investasi, penyediaan lapangan kerja, dan stabilitas nilai tukar.

Di pertemuan ini juga disinggung menenai konflik Suriah yang masih memanas. Ada dua blok besar menyikapi Suriah. AS bersama Prancis dan Turki menginginkan serangan militer ke Suriah, sementara blok lain yang dimotori Rusia tidak ingin ada serangan militer ke Suriah.

Presiden SBY sudah menyampaikan sikap Indonesia saat working dinner dengan para pimpinan G20 di Istana Peterhof. Inti sikap Presiden SBY, tidak perlu ada tindakan militer ke Suriah, karena perang bisa berdampak sangat buruk.

Presiden SBY meminta DK PBB untuk melakukan sesuatu, terutama untuk memfasilitasi gencata senjata dan memberkan mandat kepada komunitas internasional untuk menyelesaikan konflik ini. "Melakukan tindakan militer tanpa mandat PBB adalah tindakan yang tidak tepat," kata Presiden SBY.

Presiden SBY sudah mennyampaikan surat sikap terhadap konflik Suriah ini kepada para kepala negara/pemerintahan, termasuk kepada Presiden AS Barack Obama, Presiden Rusia Vladimir Putin, ย dan Presiden Suriah. Presiden SBY juga menyampaikan surat ini kepada dan 11 LSM internasional, yang sebelumnya menyurati SBY. "Mudah-mudahan mereka membaca pesan sikap Indonesia," ujar SBY.


(asy/rvk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads