Komisi Perlindungan Anak Tak Setuju Miss World

Komisi Perlindungan Anak Tak Setuju Miss World

- detikNews
Sabtu, 07 Sep 2013 05:27 WIB
Jakarta - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) tak setuju miss world. KPAI menilai perhelatan wanita tercantik sejagat itu cenderung berbasis fisik dan eksploitatif. Tak sesuai dengan budaya bangsa.

"Salah satu hak anak adalah memperoleh jaminan untuk menikmati budayanya sendiri. Sementara miss world, yang merupakan kontes kecantikan yang berbasis fisik dan cenderung eksploitatif terhadap harkat kemanusiaan," jelas Wakil Ketua KPAI Asrorun Niam dalam keterangannya, Sabtu (7/9/2013).

Menurut Niam, kontes ala miss world ini merupakan bentuk invasi budaya impor yang tidak sejalan dengan budaya bangsa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Acara miss world hanya menonjolkan aspek hedonisme semata, dengan menghabiskan miliaran rupiah hanya unttuk pesta pora, sementara masih banyak ditemui anak-anak yang terlantar, putus sekolah, gizi buruk, yang kesulitan secara ekonomi," jelas Niam.

Rangkaian ajang miss world yang digelar di Bogor ini dinilai Niam malah menggambarkan jurang kesenjangan sosial. Amat jauh berbeda dengan kondisi Indonesia.

"Sekolah susah, untuk berobat juga sulit. Ajang ini tidak memiliki sensitifitas sosial sama sekali. Memamerkan, kecantikan fisik, kemolekan tubuh, pesta pora, gaya hidup glamor dan hedonis. Sementara mash ada jutaan anak-anak yang hidup dalam kelaparan jelas sangat melukai rasa keadilan, bertentangan denga prinsip dasar kehidupan bernegara kita yang mengedepankan kebersamaan dan kesetiakawanan sosial," urainya.

(ndr/fdn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads