Hal itu terungkap dalam hasil penelitian yang dilakukan oleh lembaga Big Data Analytics Purengage yang dirilis di Cafe Mangotree, Epiwalk, Jl Rasuna Said, Jakarta, Jumat (6/9/2013).
Penelitian dilakukan sejak 1 Juli hingga 31 Agustus 2013. Sumber data penelitian diambil dari sekitar 160 media online dan situs jejaring sosial twitter. Objek monitoring hanya empat nama capres yang tertinggi yakni dua dari peserta konvensi Partai Demokrat, Gita Wirjawan dan Dahlan Iskan. Dua capres dari luar peserta konvensi PD
yakni Jokowi dan Prabowo Subianto.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berkaitan dengan isu, tokoh-tokoh politik tersebut diberitakan sesuai dengan fokusnya masing-masing. Jokowi dan Prabowo sering diberitakan dengan tema politik. Sementara Dahlan Iskan dan Gita Wirjawan sering diberitakan dengan tema ekonomi. Salah satu penyebab Prabowo kurang populer adalah mantan Danjen Kopassus ini hanya sedikit berbicara soal isu-isu terkait ekonomi.
"Prabowo perlu memperkuat upaya komunikasi terkait isu-isu ekonomi mengingat pemberitaan dan percakapan sangat sedikit yang membahas isu-isu ekonomi yang diusung Prabowo. Dia juga perlu memperkuat amplifikasi pengelolaan isu di pemberitaan dan percakapan mengingat volumenya relatif lebih kecil dibandingkan Jokowi, Gita dan Dahlan Iskan," papar Business Development Purengage Gusrizal Algamar.
Sementara itu rendahnya popularitas Dahlan Iskan karena kurangnya berbicara mengenai tema politik, hankam dan sosial budaya. Oleh karena itu Dahlan disarankan lebih memperkuat pembicaraan di tiga bidang tersebut.
"Selain itu Dahlan juga perlu mengoptimalkan lagi pengeloalan isu di media dan percakapan sosial media," sarannya.
(mpr/van)