Prabowo Kalah Populer Dibandingkan Jokowi di Media dan Twitter

Prabowo Kalah Populer Dibandingkan Jokowi di Media dan Twitter

- detikNews
Jumat, 06 Sep 2013 16:02 WIB
Jakarta - Ketua Dewan Pembina Gerindra Prabowo Subianto tak begitu populer dalam pemberitaan media dan perbincangan twitter. Prabowo kalah populer dibandingkan dengan Jokowi dan Gita Wirjawan.

Hal itu terungkap dalam hasil penelitian yang dilakukan oleh lembaga Big Data Analytics Purengage yang dirilis di Cafe Mangotree, Epiwalk, Jl Rasuna Said, Jakarta, Jumat (6/9/2013).

Penelitian dilakukan sejak 1 Juli hingga 31 Agustus 2013. Sumber data penelitian diambil dari sekitar 160 media online dan situs jejaring sosial twitter. Objek monitoring hanya empat nama capres yang tertinggi yakni dua dari peserta konvensi Partai Demokrat, Gita Wirjawan dan Dahlan Iskan. Dua capres dari luar peserta konvensi PD
yakni Jokowi dan Prabowo Subianto.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jokowi memiliki indeks pemberitaan tertinggi yakni 1,75 disusul oleh Menteri BUMN Dahlan Iskan 1,18, Gita Wirjawan 1,05 dan Prabowo 0,60. Sementara di twitter, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan unggul dengan 1,34 disusul Dahlan Iskan 1,24, Jokowi 1,03 dan Prabowo 0,76.

Berkaitan dengan isu, tokoh-tokoh politik tersebut diberitakan sesuai dengan fokusnya masing-masing. Jokowi dan Prabowo sering diberitakan dengan tema politik. Sementara Dahlan Iskan dan Gita Wirjawan sering diberitakan dengan tema ekonomi. Salah satu penyebab Prabowo kurang populer adalah mantan Danjen Kopassus ini hanya sedikit berbicara soal isu-isu terkait ekonomi.

"Prabowo perlu memperkuat upaya komunikasi terkait isu-isu ekonomi mengingat pemberitaan dan percakapan sangat sedikit yang membahas isu-isu ekonomi yang diusung Prabowo. Dia juga perlu memperkuat amplifikasi pengelolaan isu di pemberitaan dan percakapan mengingat volumenya relatif lebih kecil dibandingkan Jokowi, Gita dan Dahlan Iskan," papar Business Development Purengage Gusrizal Algamar.

Sementara itu rendahnya popularitas Dahlan Iskan karena kurangnya berbicara mengenai tema politik, hankam dan sosial budaya. Oleh karena itu Dahlan disarankan lebih memperkuat pembicaraan di tiga bidang tersebut.

"Selain itu Dahlan juga perlu mengoptimalkan lagi pengeloalan isu di media dan percakapan sosial media," sarannya.

(mpr/van)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads