Sejumlah pasar di Surabaya memiliki masalah yang saat ini juga terjadi di Pasar Tanah Abang Jakarta. Ada sejumlah orang yang menjadi 'raja' yang menguasai lahan parkir dan melakukan pungutan liar (pungli), sehingga para pedagang bisa menguasai jalan dan mengakibatkan kemacetan dan kekumuhan.
"Di mana pun masalah-masalah seperti itu ada. Tapi saya hadapi semua," kata Risma saat ditanya mengenai cara-cara yang ia lakukan dalam menghadapi preman dalam penertiban pasar dan PKL.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka harus disadarkan bahwa ketertiban dan kebersihan merupakan tanggung jawab bersama. Selain itu, akibat ulah mereka, ada pihak yang dirugikan, sehingga pelayanan masyarakat jadi terganggu.
"Karena itu, saya temui mereka saya ajak bicara," kata Risma.
Dengan ketegasan ini, Risma berhasil membuat pasar-pasar menjadi tertata dengan baik. Kemacetan lalu lintas kendaraan di sekitar pasar jauh berkurang, meski sejumlah petugas satpol tetap setiap saat berjaga di sekitar pasar.
Seorang warga Surabaya, Budi membenarkan pembenahan pasar-pasar dan kemacetan lalu lintas di sekitar pasar. "Pasar Keputren misalnya. Sekarang sudah tertata rapi, padahal dulu biangnya macet," kata Budi.
(asy/jor)