SBY Teleconference dengan Petugas Pelabuhan Merak dan Tanjung Perak

Jakarta - Di dalam tinjauannya ke control room Kementerian Perhubungan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sempat melakukan teleconference dengan petugas di dua pelabuhan berbeda. Yaitu pelabuhan Merak dan Tanjung Perak, Surabaya.

Teleconference pertama SBY yaitu bersama Direktur Utama ASDP Merak Danang Baskoro yang didampingi jajarannya. SBY menanyakan aktivitas mudik di pelabuhan penghubung pulau Sumatera itu yang dua hari ini sangat padat.

"Tolong jelaskan kepada saya beserta menteri situasi yang ada di Merak saat ini, lantas apa yang telah dilakukan," tanya SBY dalam teleconference bersama petugas ASDP Merak di Kantor Kemenhub, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta, Minggu (4/8/2013).

SBY didampingi beberapa menteri dan pejabat diantaranya Menhub EE Mangindaan, Panglima TNI Agus Suhartono, Menkopolhukam Djoko Suyanto, Kapolri Timur Pradopo dan Kepala BIN Marciano.

"Kami memotret aktivitas penyebrangan di pelabuhan Merak, sebagaimana diketahui nanti malam arus puncak mudik saudara kita yang akan menyeberang dari Jawa. Sehingga kami manage dengan armada dan dermaga yang ada," jawab Direktur Utama ASDP Merak, Danang Baskoro dalam teleconference di Merak.

Danang kemudian menjelaskan bahwa sejak H-7 di Merak sebanyak sekitar 250 ribu pemudik dan 45 ribu motor sudah diseberangkan dari pelabuhan merak menuju Bakauhuni. Penyebrangan itu hingga kini terus berlangsung.

"Menurut pengalaman dulu, puncak mudik hari ke berapa? Demikian juga arus baliknya?" tanya SBY.

"Pengalaman yang lalu H-3, tapi sekarang ini H-5 karena hari Sabtu dan Minggu sudah libur dan Senin sampai Rabu cuti nasional. Itu yang dorong puncak mudik lebih awal," jawab Danang.

Usai teleconference dengan ASDP Merak, SBY kemudian beralih berteleconference dengan petugas pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Sama seperti sebelumnya SBY menanyakan aktivitas pemudik di Tanjung Perak.

SBY juga sempat berpesan kepada petugas pelabuhan di Tanjung Perak agar bekerja maksimal melayani para pemudik, terutama pos-pos mudik agar bekerja optima 24 jam.

"Kalau saya meninjau pelabuhan laut, bandar udara, stasiun, terminal, ketika terjadi kemacetan atau nunggu lama kurang pengumuman. Jadi jangan pernah berhenti jelaskan situasi bahwa bapak-bapak bekerja," ucap SBY.

"Kalau diinformasikan, mohon sabar, yang sedang kita lakukan ini, maka mereka akan lebih tenang bahwa keadaan sedang diatasi. Itu kecil tapi kalau tidak ada penjelasan mereka bertanya-tanya punya pikiran yang nggak baik. Pengumuman terus menerus dengan demikian bisa sabar. Saya ucapkan slamat bergas," ucap SBY.

(bal/lh)