Pantauan, Selasa (9/7/2013) 50 orang ini melakukan aksinya di depan kantor BNP2TKI, Jl MT Haryono, Pancoran, Jakarta Selatan. Sebuah mobil yang mengangkut pengeras suara menjadi 'senjata' mereka dalam menyuarakan tuntutannya.
Massa juga membawa spanduk dan poster yang berisi tuntutan serta curahan hati mereka. Di spanduk tersebut terdapat foto-foto kekejaman yang mereka rasakan. Salah satu foto bergambar sekumpulan ABK dengan memegang bendera merah putih.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini kapal kami di sana, apakah layak untuk berlayar di laut bebas dengan kondisi seperti ini?" sindirnya sambil menujukan kondisi kapal yang bobrok dan penuh karat.
Dalam aksinya mereka menutut pemerintah berperan aktif dalam penyelesaian kasus ABK, dengan diplomasi hukum tegas dan konkrit guna pemenuhan hak-hak gaji dan Asuransi.
Selain itu mereka juga meminta pengawasan terhadap perusahan penyalur TKI yang mengutamakan bisnis dibanding kesejahteraan mereka. Serta meminta DPR melakukan fungsi pengawasan terhadap lembaga pemerintah seperti BNP2TKI, Kemenaker dan instansi lain untuk melindungi ABK yang terlantar di Trinidar dan Tobago, Amerika Selatan.
(edo/mok)