Tekad Wawan yang Merantau ke Jakarta Menjadi Petani

Tekad Wawan yang Merantau ke Jakarta Menjadi Petani

- detikNews
Rabu, 03 Jul 2013 10:14 WIB
Jakarta - Wawan (27), pria asal Karawang ini merantau ke Jakarta bukan untuk menjadi pekerja kantoran atau yang lainnya. Dia menjadi petani. Ya, Wawan merupakan petani penggarap di kawasan Halim, Jakarta Timur.

"Jadi petani di sini sudah 2 tahun. Saya di kampung petani, di sini juga jadi petani. Ya lumayan buat makan sehari-hari," jelas Wawan saat ditemui detikcom, Selasa (2/7/2013) di lahan garapannya.

Wawan menggarap lahan sawah milik sebuah koperasi. Lahan padi garapannya seluas 700 meter. "Di sini tanahnya bagus, buat nanam apa saja bagus," imbuhnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak hanya padi, Wawan juga menanam timun di lahan garapannya. Wawan diupah Rp 60 ribu perhari, tapi setiap 3 bulan sekali kala panen dia juga mendapat bagian, bergantung besar kecilnya hasil panen.

"Biasanya saya datang dari Jatiwaringin jam 7, jalan kaki ke sini sejam. Pulangnya abis ashar lah," imbuhnya.

Beras hasil panen dijual ke Indramayu. Harga 1 kwintal sekitar Rp 400 ribu, dan sedikitnya dalam 3 bulan kala panen mendapat hasil 3 ton.

"Di sini mah kendalanya hama burungnya banyak bener. Udah ribuan, nggak ratusan lagi. Saya pernah mau panen, tersiksa saya. Saya tungguin saya bikin saung-saungan biar nggak dimakanin burung berasnya. Semaleman nunggunya," tuturnya bercerita soal gangguan hama.

Wawan tak berpikir soal pekerjaan lain. Keahliannya memang bertani, jadi di Karawang dia bertani merantau ke Jakarta juga menjadi petani.

"Istri saya namanya Kokom, bantu juga di sawah sini. Anak saya ada 2, yang satu umur 5 tahun yang satu 3 bulan," tutupnya sambil beranjak pergi setelah istirahat di pematang sawah.

(ndr/ndr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads