"Warga sekitar tahunya ruko itu dipakai usaha jual-beli spare part, tetapi belum nampak aktivitas itu," kata Kasubdit Ranmor Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Ari Ardian kepada detikcom, Jumat (14/6/2013).
Ari menjelaskan, hal ini terungkap saat pihaknya melakukan pengintaian terhadap kawanan spesialis pencuri mobil ini, mulai dari Cengkareng, Jakarta Barat. Dari sana, tim membuntuti para pelaku yang saat itu berjumlah 4 orang, hingga masuk ke dalam tol luar kota.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika para tersangka yang saat itu menggunakan dua mobil (satu mobil hasil curian dan satu lagi mobil operasional), mereka berhenti di kawasan Karawang. Di situ, mereka bertemu dengan seorang penadah berinisial HH.
Petugas kemudian menghadang para tersangka. Namun, mengetahui hal itu, para tersangka pun membuyar sehingga sempat terjadi aksi kejar-kejaran dengan polisi. Satu mobil tersangka mengarah ke Cikampek dan satu lagi mengarah ke Purwakarta.
Di Karawang Timur, petugas berhasil mengagalkan upaya pelarian dua tersangka, HH dan PT setelah memberikan tembakan kepada keduanya. HH tewas dengan luka tembak di punggung tembus ke dada, sementara PT luka tembak di bagian perut.
Sementara tim yang lain, membekuk dua tersangka lain yang masing-masing berinisial AL di Sadang, Purwakarta dan AN di Subang, Jawa Barat. Dari pengembangan tersangka AN ini kemudian didapat keterangan bahwa mobil hasil curian mereka disimpan di gudang.
"Tetapi saat kita cek ke lokasi, tidak kita temukan mobil hasil curian. Yang ada hanya bekas kunci mobil yang dibongkar dan pelat nomor palsu yang berserakan," jelas Ari.
Berdasarkan keterangan warga kepada polisi, ruko tersebut tidak pernah menampakkan aktivitas usaha jual-beli spare partnya. Namun, warga kerap melihat banyak mobil keluar-masuk ruko pada pukul 03.00 WIB dini hari.
"Diduga di tempat itu untuk transaksi, sekaligus modifikasi. Jadi mobil hasil curian di Jakarta ini dibawa ke situ dan diganti pelatnya di situ," tutup dia.
(mei/fjp)