"Kita siapkan draf verbal untuk pergub. Nggak semua negara kok berhasil pakai CBGs itu. Amerika nggak berhasil pakai CBGs karena apa, karena Amerika itu kan kapitalis liberal sistemnya, jadi banyak kepentingan perusahaan farmasi yang masuk ke rumah sakit. Makanya sistem itu nggak berhasil," jelas Wagub DKI Basuki T Purnama (Ahok).
Hal itu disampaikan Ahok di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (7/6/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini juga untuk menghindari malpraktik akibat kepentingan industri farmasi. Jadi tetap ada aturannya tentang obat yang dipakai dari dana itu. Bukan berarti misal batasnya Rp 100 juta. Terus RS main seenaknya aja pake obat pesenan perusahaan farmasi," jelas dia.
Mengenai antrean yang dikeluhkan warga di Puskesmas dan RS, Ahok mengatakan dengan sistem online antrean itu bisa dikurangi. Antrean itu salah satunya untuk pendaftaran.
"Jadi kan nggak perlu antre registrasi. Terus bisa lihat juga misal dia sakit apa, dirujuk ke mana. Misal dia udah ngantre tapi ternyata RS yang diantre nggak punya alat kesehatan buat penyakitnya. Kan kasihan. Makanya nanti akan dibuat sistemnya. Askes udah punya itu. Tinggal kita masukin yang punya kita," tutur Ahok.
(nwk/nrl)