"Tahun lalu kita tidak naik, tahun sebelumnya kita tidak naik, selama 2 tahun berturut-turut tiket tidak saya naikkan. Tahun ini saja kita naikkan harganya, hal itu kita lakukan karena menurut kita harga tersebut adalah harga yang reasonable," ujar Direktur Marketing JI Expo Ralph Scheunemann kepada wartawan di arena PRJ, Kamis (6/6/2013).
Ralph mengatakan di kota besar seperti Jakarta, otomatis pengeluaran (cost) juga besar. Ralph menegaskan PRJ ini milik semua kalangan masyarakat mulai dari yang rendah hingga atas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ralph berjanji tahun depan tidak akan kembali menaikan harga tiket masuk. Meski diakui bahwa pengeluaran untuk event ini sangat besar.
"Uang yang kita dapatkan disini kita investasikan untuk masyarakat, mereka disini bisa melihat music concert yang kalau mereka lihat ditempat lain mereka bakalan merogoh kocek lebih dalam. Untuk mendatangkan artis-artis itu tidak murah, untuk biaya sound system itu tidak murah, untuk biaya lighting itu tidak murah, biaya kebersihan tidak murah, security tidak murah, sewa artis juga tidak murah," kata Ralph.
"Coba kalau kita bicara masalah bola, pertandingan Indonesia melawan Belanda besok kenapa tidak digratiskan saja? Itu karena untuk mendatangkannya saja pemerintah harus mengeluarkan cost jadi pasti ada hitung-hitungannya semua. Lalu kalau berbicara mengenai tahun depan setelah melihat history dua tahun kemarin sepertinya tahun depan tidak akan terjadi kenaikan. Pameran Jakarta Fair itu adalah pameran A - Z karena semua ada, dan nggak ada orang yang bilang kalau acara ini hanya untuk kalangan menengah keatas," lanjutnya.
(mpr/mpr)