Pertemuan Fathanah dan elite PKS berlangsung spontan. Ada yang kenal di atas pesawat hingga bertemu di acara khusus.
Elite PKS punya komentar dan kesan tersendiri tentang pria yang mengaku makelar itu. Mereka bahkan dimintai keterangan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) seputar pertemuan dengan suami Sefti Sanustika tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
|
1. Hilmi Aminuddin
|
Ini disampaikan Hilmi usai menjalani enam jam pemeriksaan KPK. Di dalam pemeriksaan tersebut, Hilmi diperlihatkan oleh penyidik KPK sejumlah foto di Lembang yang di antaranya terdapat Ahmad Fathanah dan Aksa Mahmud.
"Sebagian ada Fathanahnya, sebagian tidak," kata Hilmi di Gedung KPK, Jl HR Rasuna Said, Jaksel, Kamis (16/5/2013).
Saat itu, Aksa tengah bertamu ke kediaman Hilmi. Kejadian itu terekam sebelum Idul Adha tahun ini.
"Kalau yang di Lembang itu foto rombongan Pak Aksa Mahmud sebelum Idul Adha saat menjadi tamu saya. Saya antar ke Badan Inseminasi Buatan, ternyata di rombongan itu ada Fathanah," papar Hilmi yang pulang dengan menumpang mobil Pajero bernopol B 1279 EJA.
Di dalam kesempatan ini, Hilmi membantah soal adanya komitmen Rp 17 miliar dengan Fathanah. Hilmi juga membantah adanya aliran dana ke dirinya.
2. Tifatul Sembiring
|
"Soal keterangan penyelidik KPK bahwa saya terbang ke Medan dengan Pak Hidayat, LHI, dan pengurus PKS tanggal 10 Januari, karena memang diundang ke acara PKS," jelas Tifatul dalam akun twitternya @tifsembiring, Jumat (17/5/2013).
Pada waktu itu, PKS memang tengah menggelar rangkaian safari dakwah di sejumlah kota di Sumatera. Keterangan penyelidik KPK juga menyebut, Tifatul dan pengurus PKS bertegur sapa dengan Fathanah dan Elizbeth.
"Yang saya baru tahu, ternyata Fathanah dan Elizbeth di pesawat yang sama. Soal ramah dan bertegur sapa dengan penumpang lain biasa saya lakukan," jelas Tifatul.
"Tapi saya tidak kenal pada waktu itu, mana yang Fathanah mana yang Elizabeth. Yang saya kenal Pak Hidayat, LHI, dan pengurus PKS saja," tambahnya lagi.
3. Hidayat Nurwahid
|
"Kalau Anda mau terbang ke mana saja, Anda tanya nggak ke Garuda, ke Lion Air ini penumpang siapa saja, kan nggak. Yang ada di dalam pesawat tidak kita kenal, termasuk penyidik KPK yang ada dalam pesawat, saya baru tahu dari pengadilan," kata Hidayat kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (20/5/2013).
Mengenai pertemuan dirinya dan beberapa pengurus PKS dengan Fathanah di pesawat itu, Hidayat menyatakan tak ada unsur kesengajaan. Pertemuan itu tak terduga dan berlangsung spontan.
"Penyidik KPK dalam keterangannya tidak juga kemudian mengasosiasikan pertemuan itu ada hubungannya, jadi selesai di situ. Coba Anda lihat keterangan penyidik saat dia menunggui ke kamar Pak Luthfi dan ada beberapa orang yang berkunjung, kan nama saya nggak ada di situ. Saya dan Tifatul main futsal," paparnya.
Dia juga mengaku tak tahu ada pertemuan antara Fathanah, LHI, Mentan Suswono dengan pihak Indoguna. "Sama sekali tidak terbayangkan akan ada pertemuan yang belakangan akan menjadi heboh. Yang berangkat ke Medan banyak motivasinya, banyak rombongannya, yang jelas untuk safari dakwah," tutur anggota Komisi VIII ini.
Dia juga menolak dikaitkan dengan kasus yang melilit Fathanah. "Sangat naif hanya karena satu pesawat kemudian dikait-kaitkan," tutup Hidayat.
4. Menteri Suswono
|
"Di Takalar dia (Fathanah) datang bersama Pak Anis Matta," kata Suswono di PN Tipikor, Jl Rasuna Said, Jaksel, Jumat (17/5/2013).
Suswono menjawab pertanyaan dari jaksa KPK M Rum. Namun jaksa tidak menanyakan lebih rinci mengenai apa keperluan Fathanah di Takalar.
"Di situ ada Pilkada di Kabupaten Takalar," ujar Suswono.
Selain pertemuan di Takalar tersebut, Suswono juga mengatakan pernah dua kali bertemu dengan Fathanah di Makassar dan di Medan. Pertemuan di Makassar dilakukan sebelum pertemuan Takalar di rumah dinas walikota Makassar.
Pertemuan di Medan dilakukan pada Januari 2013 bersama dengan eks presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq.
5. Anis Matta
|
Anis tiba di KPK sekitar pukul 10.10 WIB, Senin (13/5/2013). Ia terlihat mengenakan kemeja pink dan juga jas berwarna hitam. Anis didampingi Wasekjen PKS Fahri Hamzah dan anggota DPR dari PKS Andi Rahmad. Mereka bertiga berjalan dari gerbang KPK menuju lobi gedung KPK.
"Saya hadir untuk menjadi saksi Fathanah," kata Anis saat ditanya agenda pemeriksaannya oleh wartawan.
Saat ditanya apakah mengenal Fathanah, Anis mengaku memang mengenalnya. "Saya kenal," katanya.
Anis mengatakan tidak melakukan persiapan apa-apa terkait pemeriksaan tersebut. Menurutnya dia datang ke KPK karena keterangannya dibutuhkan. "Saya datang sebagai warga negara yang baik, saya hanya memberikan keterangan yang diperlukan KPK. Saya harus bantu KPK untuk menyelesaikan masalah ini," katanya.
6. Rama Pratama
|
"Saya memenuhi panggilan KPK untuk diperiksa sebagai saksi. TPPU Ahmad Fathanah," kata Rama di KPK, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta, Senin (13/5/2013).
Mengenakan batik berwarna coklat, Rama tiba di KPK sekitar pukul 09.40 WIB. Rama mengaku mengenal Ahmad Fathanah melalui Luthfi Hasan. Namun ia mengaku belum tahu persis apa yang akan ditanyakan penyidik kepadanya.
"Saya kenal (Fathanah) melalui Ustad Luthfi. Nanti saya jelaskan. Setelah pemeriksaan nanti kita konferensi pers," ungkapnya.
Rama dengan tegas membantah diperiksa untuk kasus dugaan suap impor daging sapi yang menyeret mantan presiden PKS, Luthfi. "Saya tegaskan lagi saya diperiksa sebagai saksi bukan atas dugaan suap. Suap saksi impor," ujar Rama.
Sebelumnya, Rama akan diperiksa sebagai saksi untuk Fathanah pada 10 Mei lalu. Namun surat yang sudah dilayangkan penyidik ke alamat rumah Rama, kembali lagi. Rama sudah tidak lagi menempati rumah tersebut.
7. Tamsil Linrung
|
"Saya kenal, kan satu kampung, Sulawesi Selatan. Saya kenal kakaknya, orang tuanya juga," kata Tamsil di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (22/5/2013).
Ayah Fathanah, menurut penuturan Tamsil, diketahui sebagai pendiri Pesantren. Ayah Fathanah cukup dikenal di kampungnya.
Sedangkan Fathanah dikenal nakal. Suatu ketika, ayahnya yang pemilik pesantren pernah memberi ganjaran atas kenakalan Fathanah.
"Fathanah pernah diberhentikan sama bapaknya di sekolah. Jadi bapaknya itu pernah mengumumkan di sekolah, 'bahwa Ahmad Fathanah putra saya, saya umumkan dikeluarkan dari sekolah hari ini'. Gara-gara nakal," kisah Tamsil yang tidak tahu persis kenakalan yang diperbuat Fathanah.
Ternyata, kakak Fathanah juga pernah menjadi orang dekat RI-2 sebelumnya. "Kalau kakaknya saya kenal, stafnya Pak Jusuf Kalla, staf di Wapres. Bukan orang partai," tutur Tamsil.
Meski tahu kisah masa kecil Fathanah, Tamsil mengatakan tak mengenal Fathanah secara personal meskipun beberapa kali bertemu. Dirinya menyatakan terakhir bertemu 'Cassanova dari Makassar' itu setahun lalu.
"Dulu pernah satu kali ketemu di Makassar, lagi makan duren. Ketemu terakhir setahun lalu di Jakarta, dia memperkenalkan selaku anggota IMMIM itu," ungkapnya.
Halaman 2 dari 9