Pasangan itu adalah Sukiran dan istrinya, Yuliantini, yang tinggal di RT 02 RW 14, Kelurahan Jagalan, Jebres, Solo. Pasangan yang telah dikaruniai dua anak yang telah beranjak remaja tersebut, Minggu (21/4/2013) terlibat pertengkaran hebat yang kemudian disusul saling pukul.
"Dari keterangan pelaku, korban semula hendak diajak ke arisan keluarga di Klaten namun korban menolak. Selanjutnya terjadi pertengkaran hingga saling pukul. Keduanya sempat jatuh dan selanjutnya pelaku menendang leher korban sampai tak sadarkan diri. Pelaku sempat meminta para tetangga untuk menolong korban tapi akhirnya nyawa korban tak tertolong," ujar Kapolsek Jebres, AKP Edison Panjaitan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami sering mendengar keduanya bertengkar keras, tapi tidak pernah kami mengetahui atau mendengar pertengkaran itu sampai berujung pemukulan. Biasanya justru Mas Sukiran yang lebih banyak diam dan mengalah. Mungkin saja tadi itu Mas Sukiran sudah puncak dari kejengkelannya," ujar Tatik, tetangga pasangan tersebut.
Kesaksian juga diberikan oleh Ketua RT setempat, Sutoyo, yang mengatakan pihaknya memang sudah cukup sering mendapat laporan atau informasi dari warga setempat mengenai percekcokan yang sering dilakukan oleh pasangan Sukiran - Yuliantini.
"Puncaknya hari ini tadi. Para tetangga mengetahui bahwa Pak Sukiran yang baru sampai di rumah dan kemudian terjadi pertengkaran lagi dan berakhir dengan maut itu," ujar Sutoyo.
Korban Yuliantini selanjutnya dibawa ke RS Moewardi Solo untuk dimintakan visum. Sedangkan Sukiran dibawa ke Mapolresta Surakarta karena harus dimintai keterangan lebih lanjut mengenai peristiwa yang berakhir dengan hilangnya nyawa pasangannya tersebut.
(mbr/nrl)