Tidak Harmonis, Seorang Istri di Solo Tewas di Tangan Suami

Tidak Harmonis, Seorang Istri di Solo Tewas di Tangan Suami

- detikNews
Minggu, 21 Apr 2013 17:34 WIB
Solo - Peringatan Hari Kartini di Solo diwarnai sebuah peristiwa kelabu. Seorang istri ditemukan meninggal setelah terlibat percekcokan yang berlanjut saling pukul dengan suaminya sendiri. Si istri meninggal setelah ditendang di bagian lehernya oleh sang suami. Para tetangga menyebut pasangan dua anak itu sudah cukup lama tidak harmonis.

Pasangan itu adalah Sukiran dan istrinya, Yuliantini, yang tinggal di RT 02 RW 14, Kelurahan Jagalan, Jebres, Solo. Pasangan yang telah dikaruniai dua anak yang telah beranjak remaja tersebut, Minggu (21/4/2013) terlibat pertengkaran hebat yang kemudian disusul saling pukul.

"Dari keterangan pelaku, korban semula hendak diajak ke arisan keluarga di Klaten namun korban menolak. Selanjutnya terjadi pertengkaran hingga saling pukul. Keduanya sempat jatuh dan selanjutnya pelaku menendang leher korban sampai tak sadarkan diri. Pelaku sempat meminta para tetangga untuk menolong korban tapi akhirnya nyawa korban tak tertolong," ujar Kapolsek Jebres, AKP Edison Panjaitan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para tetangga menuturkan, meskipun sudah berumah tangga lebih dari 15 tahun, namun pasangan Sukiran - Yuliantini selama ini memang sering sering terlibat pertengkaran. Para tetangga sering mendengar keduanya bertengkar namun hanya sebatas adu mulut.

"Kami sering mendengar keduanya bertengkar keras, tapi tidak pernah kami mengetahui atau mendengar pertengkaran itu sampai berujung pemukulan. Biasanya justru Mas Sukiran yang lebih banyak diam dan mengalah. Mungkin saja tadi itu Mas Sukiran sudah puncak dari kejengkelannya," ujar Tatik, tetangga pasangan tersebut.

Kesaksian juga diberikan oleh Ketua RT setempat, Sutoyo, yang mengatakan pihaknya memang sudah cukup sering mendapat laporan atau informasi dari warga setempat mengenai percekcokan yang sering dilakukan oleh pasangan Sukiran - Yuliantini.

"Puncaknya hari ini tadi. Para tetangga mengetahui bahwa Pak Sukiran yang baru sampai di rumah dan kemudian terjadi pertengkaran lagi dan berakhir dengan maut itu," ujar Sutoyo.

Korban Yuliantini selanjutnya dibawa ke RS Moewardi Solo untuk dimintakan visum. Sedangkan Sukiran dibawa ke Mapolresta Surakarta karena harus dimintai keterangan lebih lanjut mengenai peristiwa yang berakhir dengan hilangnya nyawa pasangannya tersebut.

(mbr/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads