Terbukti, Kantor Bagian Tata Pemerintahan yang ada di komplek kantor bupati jadi sasaran aksi pencurian. Di ruangan yang berada di lantai tiga sayap timur gedung perkantoran Parasamya, pencuri mengacak-acak laci meja pegawai. Uang yang tersimpan di laci amblas dan hanya menyisakan amplop robek.
Peristiwa ini pertama kali diketahui Sri mulyani (33) salah satu pegawai bagian Tata Pemerintahan sekitar pukul 7.30 WIB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perempuan berjilbab dengan kacamata minuS ini lalu mencoba cek ke meja-meja lain. Dan ternyata laci milik pegawai lain juga dibuka dengan bekas congkelan dibagian lobang kunci.
"Tahu ada yang tidak beres saya lalu menghubungi atasan dan disuruh melapor ke polisi", tambahnya.
Dari hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) polisi mendapati ada lima laci dalam kondisi rusak. Dari kelima laci itu total uang yang raib berjumlah Rp 19,6 juta.
Namun anehnya, aksi pencurian di komplek kantor bupati ini tidak terpantau aparat Satpol PP. Padahal kantor Pemkab Bantul dikelilingi tembok tinggi dan disamping pintu masuk merupakan pos tempat aparat Satpol PP berjaga.
Terlebih menurut Kepala Satpol PP Bantul, Kandiawan, ada tiga anggotanya yang secara bergiliran keliling komplek setiap satu jam sekali. Namun sejak menurutnya, sejak Kamis malam tidak ada sesuatu yang mencurigakan.
"Kamis malam sampai dinihari itu kan hujan, tapi anggota saya tetap bertugas seperti biasa. Berkeliling tiap satu jam sekali dan tidak menemukan sesuatu yang mencurigakan," katanya.
Kepala Satpol PP ini mengaku kecolongan dengan adanya kasus pencurian yang terjadi di komplek kantor bupati. Ia pun mengaku siap bertanggung jawab jika kesalahan ditimpakan padanya.
"Biar ditangani polisi dulu. Kan semua ada prosesnya," ujar Kandiawan dengan suara beratnya yang khas.
(trq/trq)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini