Ini Strategi Kapolda DIY Baru Berantas Preman Pasca Kasus LP Cebongan

Ini Strategi Kapolda DIY Baru Berantas Preman Pasca Kasus LP Cebongan

- detikNews
Jumat, 12 Apr 2013 13:46 WIB
Foto: edzan raharjo/detikcom
Yogyakarta - Brigjen Haka Astana M Widya menggantikan Brigjen Sabar Rahardjo sebagai kapolda DIY. Mutasi terjadi tak lama setelah kasus penyerangan LP Cebongan Sleman. Kasus itu membuat isu preman menyeruak. Bagaimana kapolda DIY baru mengatasinya?

Haka Astana mengakui wilayah DIY sangat heterogen. Sesuai lokalitas, ia akan menggunakan pendekatan budaya dan mengadopsi filosofi gamelan.

"Gamelan itu dibuat dari bahan-bahan berbeda. Bentuknya juga beda. Tetapi jika dimainkan oleh orang profesional dan mentaati aturan, bisa menghasilkan bunyi yang indah didengar," kata Haka Astana usai upacara parade pisah sambut kapolda di halaman Mapolda DIY, Jumat (12/4/2013).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Teknisnya, kegiatan patroli yang sifatnya dialogis akan diintensifkan. Dengan cara ini, maka orang atau kelompok yang berniat jahat dapat mengurungkan niatnya.

Namun, menurut dia, perlu ada batasan-batasan atau definisi yang jelas tentang arti premanisme. Sehingga tidak bias daris segi penindakan.

"Kalau yang disebut preman itu adalah orang atau kelompok yang memaksakan kepada orang lain dan (definisi) ini disepakati bersama, maka ini yang kita tindak," katanya.

Polda sudah mendapat laporan tentang tempat yang meresahkan dan diduga menjadi lokasi preman. Polda DIY akan mengatasinya dengan cara sesuai dengan karakter setempat.


(try/try)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads