Haka Astana mengakui wilayah DIY sangat heterogen. Sesuai lokalitas, ia akan menggunakan pendekatan budaya dan mengadopsi filosofi gamelan.
"Gamelan itu dibuat dari bahan-bahan berbeda. Bentuknya juga beda. Tetapi jika dimainkan oleh orang profesional dan mentaati aturan, bisa menghasilkan bunyi yang indah didengar," kata Haka Astana usai upacara parade pisah sambut kapolda di halaman Mapolda DIY, Jumat (12/4/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, menurut dia, perlu ada batasan-batasan atau definisi yang jelas tentang arti premanisme. Sehingga tidak bias daris segi penindakan.
"Kalau yang disebut preman itu adalah orang atau kelompok yang memaksakan kepada orang lain dan (definisi) ini disepakati bersama, maka ini yang kita tindak," katanya.
Polda sudah mendapat laporan tentang tempat yang meresahkan dan diduga menjadi lokasi preman. Polda DIY akan mengatasinya dengan cara sesuai dengan karakter setempat.
(try/try)