Nama Hendrik atau Deki sempat muncul pada awal pembentukan pada tahun 2012, namun kemudian dia dicoret atau direvisi oleh DPP GRIB.
"Tak ada nama Deki atau Hendrik Angel Sahetapi di pengurus ataupun anggota GRIB di DIY," tegas Sekretaris DPD GRIB DIY, Bernadi kepada wartawan di Legend Cafe Jl Abu Bakar Ali 24 Kotabaru, Selasa (2/4/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Deki sempat membelokkan arah organisasi sosial kemasyarakatan itu untuk mendukung salah satu kerabat Puro Pakualaman dalam konflik perebutan tahta kadipaten Paku Alaman dengan KGPAA Paku Alam IX sebelum RUU Keistimewaan disahkan.
"Pada suksesi PA dibelokkan untuk kepentingan pribadi. Karena itu kami mengajukan revisi ke DPP GRIB," tegas Bernadi didampingi para pengurus dan dewan penasehat GRIB DIY.
Saat mengajukan revisi, lanjut dia, DPP GRIB menyetujui dan nama Deki tidak ada lagi sampai dengan diterbitkan SK Pengurus DPD yang baru tertanggal 24 September 2012.
"Ini buktinya salinan SK pengurus yang menunjukkan nama Deki tidak pernah tercantum," kata Bernadi sambil menunjukkan salinan SK.
Dia menegaskan tidak ada anggota GRIB DIY yang terlibat atau terkait dalam aksi-aksi kekerasan di Yogyakarta akhir-akhir ini baik kasus tewasnya Sertu Heru Santoso, kasu penganiayaan di dekat Oto Finance Jl Dr Sutomo Yogyakarta maupun penyerangan LP Cebongan.
Pihak mendesak semua pihak untuk menjaga terciptanya suasana yang kondusif dan damai di Yogyakarta. Semua rentetan peristiwa yang terjadi akhir-akhir ini adalah targedi dan semuanya adalah korban kekerasan.
"Kami tidak setuju segala bentuk ataupun aksi-aksi kekerasan baik di Hugo's Cafe, di Jl Dr Sutomo hingga penyerangan di Lapas Cebongan. Itu perbuatan kriminal dan kami meminta aparat kepolisian dan TNI untuk mengusut tuntas," katanya.
(bgs/try)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini