“Saat cuci darah gagal ginjal, dalam satu jam saja listrik ada puluhan kali padam. Ditambah lagi sarana air bersih di ruangan Hemodialisa (HD) juga tidak ada,” kata seorang pasien gagal ginjal Nazar ketika ditemui Minggu (17/3/2013).
Menurut Nazar, fasilitas di ruang HD tersebut terlihat sangat minim, sehingga ia bersama puluhan pasien gagal ginjal lainnya sering terhambat dalam proses cuci darah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Kita melihat pasien yang mengalami gagal ginjal terus meningkat. Karena itu kita berharap pengambil kebijakan perlu mengantisipasi hal itu sekarang,” kata Rahmawati.
Jumlah pasien gagal ginjal yang menjalani cuci darah di RS tersebut 70 orang yang berasal dari warga Aceh Utara, Lhokseumawe dan Bireun. Sementara untuk tahun 2013 ini sudah mencapai 1060 tindakan cuci darah yang sudah diambil.
Menurutnya, ada sejumlah sarana yang saat ini dibutuhkan di ruang HD. Namun yang paling terpenting yakni mesin genset dan sarana air bersih.
“Setiap jam ada puluhan kali listrik padam dan ini sangat fatal bagi pasien saat sedang proses cuci darah ginjal. Saya menilai pemerintah sangat kurang merespon terhadap pelayanan RS” sebutnya.
(fjp/vid)