Perampokan yang terjadi pada Senin (25/2) dini hari tersebut, melukai penghuni rumah, Heston Hutagalung (50), Norma Sihombing (52) beserta dua anak mereka, Yogi Hutagalung (18), dan menewaskan Kriston Paros Hutagalung (17). Karangan bunga dari Dinas Pendidikan DKI Jakarta menghiasi pintu depan rumah mereka yang kini kosong.
"Mereka semua (penghuni rumah) masih dirawat, rumahnya kosong," ujar Soleha (56), pemilik kontrakan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketua RT setempat, Usman Gumanti (57), mengatakan, kini jam ronda keliling pascaperampokan ditambah. Ada motor warga yang keliling dari pukul 01.00 WIB hingga pukul 05.00 WIB pagi.
"Saya minta aparat kepolisian lewat di jalan raya sejam sekali, supaya kalau ada apa-apa bisa langsung ditangani. Kalau lewat telepon, kadang sering kali susah, jarang diangkat," kata Usman saat berbincangan dengan detikcom, Selasa (26/2/2013).
Senada dengan Usman, warga juga meminta perlindungan pada kepolisian. "Saya jadi ngeri kalau buka pintu untuk tamu. Kalau sudah malam, warga meminta setiap satu jam sekali agar polisi patroli di sekitar sini, biar terasa aman," ujar Yuyun Rahayuningsih (34), tetangga keluarga Hutagalung.
Pelaku perampokan, Deni Saputra (26), kini mendekam di tahanan Polda Metro Jaya. Sementara pelaku lainnya, berinisial AD, hingga saat ini masih buron.
(mad/mad)