Anas dan Filosofi Jawa Ojo Gumunan, Ojo Kagetan, dan Ojo Dumeh

Anas dan Filosofi Jawa Ojo Gumunan, Ojo Kagetan, dan Ojo Dumeh

- detikNews
Jumat, 22 Feb 2013 11:36 WIB
Jakarta - Entah pesan apa yang ingin disampaikan Anas Urbaningrum. Ini terkait dengan filosofi yang dikenal luas masyarakat Jawa yaitu Ojo Gumunan, Ojo Kagetan, dan Ojo Dumeh yang menghiasi status di BlackBerry Messenger (BBM) Anas.

Status 'Ojo Gumunan' dipasang Anas pada Jumat (22/2/2013). Anas yang disapa tak memberi penjelasan soal statusnya itu. Hanya jawaban singkat dari dia kala ditanya soal ramai-ramai pemberitaan terkait gelar perkara di KPK.

"Rame opo, Mas," kata Anas pendek.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kembali soal Ojo Gumunan ini, filosofi ini bermakna jangan mudah heran. Lebih jauh lagi maknanya yakni sebagai bentuk larangan untuk tidak mudah kagum atau heran dengan perkembangan keadaan dan peristiwa atau benda yang terutama bersifat materi dan keduniawian.

Kemudian, beberapa waktu lalu Anas juga memasang status Ojo Kagetan. Status di BBM ini dipasang di tengah ramainya rencana Rapimnas PD. Status itu menghias selama beberapa lama.

Ojo kagetan merupakan bagian dari filosofi Jawa yang maknanya jangan mudah kaget. Lebih dalam lagi, bermakna harus mawas diri terhadap perubahan sekeliling dan lingkungan. Selain itu juga bermakna persiapan diri sendiri menghadapi perubahan sekeliling tanpa ikut berubah seperti sekeliling.

Selanjutnya, status Ojo dumeh dipasang Anas kala ramai-ramai pakta integritas wajib ditandatangani politisi Demokrat. Ojo dumeh ini mungkin yang paling dikenal publik.

Ojo dumeh merupakan pesan yang bermakna jangan mentang-mentang atau sombong. Lebih luas lagi bisa dimaknakan agar tidak sombong dalam menghadapi lingkungan di sekeliling.

Status ini entah memiliki pesan politik atau tidak pastinya bermakna dalam. Hanya Anas dan Tuhan saja yang tahu pesan di balik status itu.

(ndr/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads