Kasus Perkosaan Inses Makin Banyak, Suatu Fenomena Gunung Es

Kasus Perkosaan Inses Makin Banyak, Suatu Fenomena Gunung Es

- detikNews
Kamis, 21 Feb 2013 10:20 WIB
Jakarta - Jumlah kasus pemerkosaan inses, utamanya oleh ayah terhadap anaknya, makin kerap terjadi setahun terakhir. Catatan detikcom, setidaknya ada tujuh kasus yang terungkap dalam setahun terakhir. Hal ini merupakan fenomena gunung es.

"Saya yakin kita tidak akan pernah menemukan data terpercaya tentang kuantitas kejadian inses. Ini adalah kejahatan dalam area yang sangat privat. Anak berada dalam kekuasaan ortu sehingga kecil kemungkinan berteriak," ujar psikolog forensik Reza Indragiri Amriel ketika berbincang dengan detikcom, Kamis (21/2/2013).

Tambahan pula, bahwa anak dikenakan sederet aturan untuk menjaga nama baik keluarga dan seterusnya. Akibatnya, anak atau korban akan memilih diam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pelaku pun pastinya dia. Alhasil, siapa yang bisa memastikan berapa banyak kejadian ini di tengah masyarakat?" tutur Reza.

Apakah ayah pelaku pemerkosaan inses sakit secara psikis atau hanya tidak bisa menahan nafsunya?

"Saya enggan menggunakan berbagai julukan atau diagnosis psikologis terhadap individu yang melakukan kejahatan. Pemberian diagnosis justru membuka peluang dilakukannya malingering (berpura-pura sakit untuk menghindari tanggung jawab, red), sehingga pelaku akhirnya tak bisa diperkarakan atau hukumnya tidak bisa dimaksimalkan," jawab dia.

Reza tetap yakin bahwa ayah pelaku pemerkosaan inses adalah sehat. "Saya tetap berasumsi bahwa pelaku apalagi dalam kasus inses adalah manusia sehat dengan rasionalitas yang normal," tuturnya.

(nwk/lh)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads