"Sudah minta supaya anggota FPD yang di BK untuk segera memanggil dan bicara dengan Pak Supomo, bagaimana sebenarnya. Saya sendiri sudah mencoba, tapi belum ketemu lagi. Mudah-mudahan hari ini ada kejelasan," ujar Nurhayati saat dikonfirmasi, Rabu (20/2/2013).
Nurhayati meyakin anggota fraksinya tersebut tidak terlibat dalam dugaan permainan dana bencana di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur tersebut. Menurutnya, kasus ini hanya melibatkan tenaga ahli dari Supomo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena ini menurut anggota PD di BK, ini yang terlibat tenaga ahlinya. Oleh karenanya, supaya BK sebenarnya bisa menyelesaikan secara internal dulu. Jangan selalu mencuat ke media. Tidak semua laporan harus keluar ke media. Kita bisa sikapi bersama. Anggota dewan ada 560. Kalau setiap laporan mencuat ke media, kasihan masyarakat harus selalu disuguhkan kasus-kasus," tuturnya.
Sebelumnya BK menerima laporan dari M Sukarya, pegawai BPBD Cianjur, pada Selasa (12/2) pekan lalu. Dalam laporannya, Sukarya mengadukan anggota Komisi XI DPR Supomo, serta dua tenaga ahlinya yang bernama Haris Hartoyo dan Dikdik dengan kasus penipuan.
Ketiga nama yang dilaporkan Sukarya karena janji palsu terkait bantuan dana penanggulangan bencana untuk BPBD Cianjur. BPBD Cianjur dijanjikan akan mendapat dana bantuan penanggulangan bencana sebesar Rp 163 miliar yang diambilkan dari APBN.
Supomo dalam keterangannya sudah membantah keterangan Sukarya ini. Dia pun sudah siap dikonfrontir dengan Sukarya, Haris, dan Dikdik.
(rmd/ndr)