Adalah Ian, salah satu penumpang yang terjebak di bus berwarna oranye-merah tersebut selama 3 jam. Ia hendak menuju tempatnya berkantor di Dukuh Atas dari kediamannya di Ragunan. Ia sudah berangkat dari rumahnya pukul 06.00 WIB, saat hujan masih lebat mengguyur.
Derasnya hujan dan genangan air tidak mampu menghentikan langkahnya menuju halte Ragunan. Ia pun berhasil menjadi salah satu penumpang TransJakarta tujuan Dukuh Atas pada pukul 07.00 WIB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ian sudah mengetahui kabar banjir yang mengepung Jakarta dan menutup sejumlah ruas jalan. Namun pengabdiannya untuk bekerja lebih kuat dari banjir, sampai bus TransJakarta yang ia tumpangi terjebak macet dan banjir di Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, tepatnya di depan gedung KPK.
"Tiga jam terjebak," ujar Ian.
Selama terjebak di dalam bus, Ian mengamati sebagian besar mengambil gambar banjir dan kepadatan kendaraan dengan kamera telepon seluler mereka.
"Mereka kebanyakan foto-foto banjir, BBM-an, sama telepon kerabatnya menanyakan kondisi rumah," ujar Ian.
Akhirnya, begitu perintah armada TransJakarta untuk balik kanan, bus TransJakarta yang ditumpangi Ian pun memutar kembali menuju Ragunan. Sebagian besar penumpang bus tersebut memilih turun di Halte Busway Kuningan.
"Busway balik lagi ke arah Ragunan, tepatnya di KPK putar balik, katanya layanan busway ditutup. Sekarang lebih lengang soalnya kebanyakan turun di Kuningan pas balik," tutup Ian yang kemudian memutuskan pulang ke rumah.
(vid/nrl)