Banjir di Bendung Bekasi, Aliran Air Minum Pelanggan Aetra Terganggu

Banjir di Bendung Bekasi, Aliran Air Minum Pelanggan Aetra Terganggu

- detikNews
Rabu, 16 Jan 2013 16:06 WIB
Ilustrasi: aetra.co.id
Jakarta - Hujan besar di kawasan Jabodetabek ternyata berefek pada aliran air minum warga Jakarta yang ditangani Aetra. Debit aliran air minum pada pelanggan Aetra malah mengecil. Kok bisa?

"Plg YTh Aliran air terganggu saat ini dmpk pengalihan air baku dipintu air bendung Bekasi akibat banjir. mhn maaf atas ydk kenyamanannya. info hub.8690999" demikian SMS yang diterima pelanggan Aetra pagi ini.

Ketika dikonfirmasi, Aetra melalui Corporate Comunication Rika Anjulika membenarkan debit air minum terus menurun sejak Selasa (15/1/2013) malam pukul 20.00 WIB hingga puncaknya pukul 08.00 WIB.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Rika, pengurangan debit air minum Aetra ini terjadi karena curah hujan di Bekasi tinggi. Sedangkan di Kali Bekasi sedang ada pekerjaan siphon atau pembuatan saluran di bawah kali untuk konsentrasi jalur air ke arah Jakarta.

"Karena pembuatan siphon memakan badan kali atau sungai, aliran air yang tinggi mudah meluap. Untuk menghindari dampak banjir pada masyarakat Bekasi dan sekitarnya, Perum Jasa Tirta (PJT) II mengurangi air ke laut. PJT ini kaya buah simalakama, kalau mendiamkan saja banjir ke warga-warga sekitar, dampaknya cukup besar. Nah kemudian yang dia kurangi itu berdampak ke Jakarta, termasuk yang ke Kalimalang," jelas Rika ketika dihubungi hari ini.

Aetra menggunakan sumber air baku yang berasal dari Waduk Jatiluhur yang dikelola oleh PJT II, yang dialirkan ke Jakarta melalui saluran terbuka Kanal Tarum Barat (Kali Malang).

Pengurangan air oleh PJT II itu termasuk berdampak ke debit air Aetra. Sehingga debit air minum yang dialirkan ke Aetra berkurang.

"Aturan itu harusnya seimbang ya, tapi nggak tahu kenapa, airnya terlalu besar dampak hujan deras. Sehingga mengurangi cukup signifikan ke air kita," jelas dia.

Nah, sejak pukul 14.00 WIB ini, sudah mulai pulih. Sedianya, 79 persen atau setara 144 kelurahan di Jakarta Timur dan Utara pelanggan Aetra tak mendapatkan debit air minum, siang ini sudah menurun sekitar 57 persen atau sekitar 55 kelurahan.

"Kami berupaya untuk nanti sekitar 7 sampai 12 jam dari pukul 14.00 WIB siang ini, kami berupaya normal kembali," kata Rika.

Sebagai kompensasi pada para pelanggan, Aetra berupaya mengirimkan 8-11 truk tangki air bersih berkapasitas 5 ribu liter, terutama ke rumah sakit dan rumah ibadah.

"Tadi sudah ke RS UKI dan Cijantung dulu. Kalau ke perkampungan mungkin bisa koordinasi ke RT-nya masing-masing," kata Rika.


(nwk/mad)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads