"Pagi-pagi tadi kejadiannya. Dia (pelaku) datang ke sini ngaku polwan dari Polres. Dia nanya masih ada baju RI nggak," ujar ibu RI, Asri, di kediamannya, Senin (14/1/2013).
Menurut Asri, karena baju RI tidak ada, polwan palsu berjilbab hijau dan mengenakan baju warna hijau tersebut menyarankan Asri untuk pergi ke Polres Jaktim. Asri setuju.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Polwan palsu tersebut lalu menawarkan diri untuk berangkat bersama Asri. Asri lalu bersiap-siap untuk pergi. Di depan rumah, polwan palsu tersebut berdiri bersama Daryati, menantu Asri. Daryati yang memegang uang tersebut dirayu agar menyerahkan uang pada polwan palsu tersebut. Sementara Daryati kembali masuk ke dalam untuk memanggil bapak mertuanya (suami Asri) guna diajak pergi ke Polres Jaktim.
Daryati lalu mencari bapak mertuanya. Namun yang ditemukannya hanya ibu mertuanya, Asri. Setelah itu dia keluar rumah lagi, tapi polwan palsu tersebut sudah pergi. Daryati lalu mencari ke tukang ojek sekitar.
"Lihat ibu yang pakai jilbab hijau menyetop taksi?" tanya Daryati pada tukang ojek.
Tukang ojek lalu menyebut polwan palsu tersebut naik ojek. Nah, tidak berapa lama datanglah tukang ojek yang membawa polwan palsu tersebut.
Tukang ojek tersebut mengatakan polwan palsu itu diturunkannya di jembatan layang. Daryati meminta agar polwan palsu tersebut dikejar karena membawa uang sumbangan.
Daryati lalu menangis dan pingsan. Dia digotong oleh tukang ojek sekitar ke rumahnya.
"Uang itu untuk bekal keluarga ke depan. Apalagi bapak mertua dan ibu mertua sudah tidak kerja lagi," kata Daryati sambil menangis, setelah siuman. Dia mengadukan hal ini kepada Polsek Cakung.
(nik/nrl)