"Saya sudah bujuk anak saya untuk ke sekolah. Tapi dia masih sedih, masih trauma," ujar sang ibu, Rauden Gultom, kepada detikcom di rumahnya di Sukmajaya, Rabu (10/10/2012).
Sementara itu, pihak sekolah berharap siswinya bersekolah kembali. "Kami selaku guru meminta dia untuk kembali bersekolah. Dia masih jadi anak didik kami. Salah komunikasi selama ini kita sudahi," ujar Kepala SMP Budi Utomo, Renata Parhusip, di Sukmajaya, Depok, kepada detikcom.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihak-pihak yang terlibat dalam surat pernyataan itu adalah Renata Parhusip (pihak pertama), Rauden Gultom (pihak kedua), sedangkan saksi-saksi adalah Lilis Latifah (DPRD Komisi D Kota Depok), Ena Nurjannah (P2TP2A Kota Depok), Erry Sriyanti (BPPKB), Wimbo Asmoro (Bagian Sosial Setda Kota Depok), dan M. Nurdin (Dinas Pendidikan Kota Depok).
Siswi berusia 14 tahun tersebut dikeluarkan dalam upacara bendera, Senin (8/10) lalu. Pihak sekolah beralasan siswi tersebut tidak masuk selama lebih dari dua pekan. Ternyata dalam rentang waktu itu, ia diculik dan diperkosa kenalan di Facebook namun tidak melaporkan ke sekolah.
(try/nrl)