Tim Advokasi: SMA 70 Vs SMA 6 Murni Tawuran, Bukan Premanisme

Tim Advokasi: SMA 70 Vs SMA 6 Murni Tawuran, Bukan Premanisme

- detikNews
Senin, 01 Okt 2012 18:19 WIB
Foto: Ilustrasi
Jakarta - Tawuran yang pecah di Bulungan, Jakarta Selatan, antara SMA 70 dan SMA 6 menewaskan Alawy Yusianto Putra. Berdasarkan keterangan saksi, Tim Advokasi Komite SMA 70 menyimpulkan peristiwa Senin 24 September lalu itu murni tawuran, bukan premanisme.

"Berdasarkan saksi ini murni tawuran, bukan premanisme seperti yang sudah ada di publik," ujar Ketua Tim Advokasi Komite SMA 70, Suhendra Asido Hutabarat.

Hal itu disampaikan dia di sela-sela pemeriksaan 15 saksi di Mapolres Jakarta Selatan, Jl Wijaya II, Jakarta, Senin (1/10/2012).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menyebut tawuran tersebut terjadi secara spontan alias tidak direncanakan. Hanya saja saat itu anak kelas 3 yang usai ujian banyak yang bermain bola di sekitar lokasi. Karena itu anak SMA 70 lebih banyak saat tawuran pecah.

Dalam keterangannya kepada polisi saksi menyebut ada semacam tradisi yang berlaku untuk kedua sekolah itu, bahwa anak SMA 6 tidak boleh terlihat di Bulungan yang merupakan wilayah SMA 70. Sebaliknya anak SMA 70 tidak boleh terlihat di daerah Mahakam.

"Menurut saksi-saksi, anak SMA 6 terlihat di Bulungan. Jadi sesuai tradisi anak-anak ini tentang teritori daerah mereka, mereka langsung melaporkan ke teman-teman anak 70 yang lain," terang Suhendra.

Para saksi menyebut tradisi itu telah ada sejak dulu. Sehingga 'perjanjian teritori' itu didapat dari kakak-kakak kelasnya.

"Jadi ini sudah tradisi dari zaman dulu. Dan ini sekarang jadi PR kita bagaimana tradisi ini bisa dihapuskan," imbuh Suhendra.

Tawuran antara siswa SMAN 6 dan SMAN 70 Jakarta pecah di kawasan Bulungan - tak jauh dari Blok M Plaza - pada Senin (24/9) lalu. Tawuran ini menyebabkan Alawy, siswa SMA 6 kelas X yang tidak ikut tawuran, tewas akibat kena bacok di bagian dada.

Doyok akhirnya diringkus polisi di Yogyakarta setelah menjadi buron. Doyok ditangkap tanpa perlawanan saat sedang menonton infotainment di kamar kos.


(vit/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads