Jakarta - Munir, sang aktivis HAM, meninggal pukul 06.10 Selasa (7/9/2004) waktu setempat, dalam perjalanannya menuju Amsterdam, Belanda. Dalam pesawat GA-974 dari Jakarta menuju Belanda,almarhum sempat mendapat pertolongan dari seorang dokter yang berada dalam pesawat yang sama menuju Belanda. Demikian keterangan yang disampaikan Kepala Komunikasi PT Garuda Indonesia, Pujobroto, dalam berita pers yang diterima
detikcom, Selasa malam (7/9/2004). Berikut kronologinya: Pesawat GA-974 yang membawa Munir dengan nomor kursi 40G berangkat dari Jakarta pada tanggal 6 September 2004, pukul 21.55 WIB. Pesawat sempat transit di Singapura tanggal 7 September 2004, pukul 00.40 waktu setempat. Kemudian perjalanan dilanjutkan kembali menuju Amsterdam pada pukul 01.50 waktu setempat. Pesawat tersebut dijadwalkan tiba di Amsterdam pada tanggal 7 September 2004, pukul 08.10 waktu setempat.Sekitar tiga jam setelah pesawat lepas landas dari Bandara Changi, Singapura, Najib, seorang purser (supervisor awak kabin) menyampaikan laporan kepada pilot in command Capt. Pantun Matondang bahwa terdapat seorang penumpang yang duduk di kursi nomor 40 G bernama Munir mengalami sakit di mana yang bersangkutan beberapa kali ke toilet. "Selanjutnya, Capt. Pantun Matondang memerintahkan kepada Najib untuk segera meminta pertolongan kepada penumpang lain seorang dokter yang duduk di kursi nomor 1 J untuk memberikan pertolongan kepada penumpang yang bersangkutan. Capt. Pantun Matondang juga meminta kepada Najib agar terus memonitor kondisi penumpang dan melaporkan perkembangannya," jelas Pujobroto dalam rilis tersebut.Setelah mendapat bantuan pengobatan dari dokter, tempat duduk Munir dipindahkan berdekatan dengan tempat duduk dokter yang memberikan bantuan. Ketika itu Munir dalam keadaan tenang dan beristirahat. Selanjutnya, pada saat sekitar dua jam pesawat akan mendarat di Bandara Schiphol, Amsterdam dan ketika purser Najib dan dokter melihat kondisi Munir, ternyata sudah meninggal dunia.Setelah pesawat mendarat maka sesuai dengan ketentuan atau regulasi otoritas Bandara Schiphol, Amstedam, pihak otoritas Bandara melakukan pemeriksaan terhadap jenazah Munir. Garuda juga telah melakukan koordinasi dengan Kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia di Den Haag. Sejauh ini menurut penuturan Pujobroto, Garuda masih menunggu perkembangan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh pihak otoritas Bandara. Pujobroto mengatakan pihaknya siap menerbangkan keluarga Munir ke Amsterdam serta membantu menerbangkan jenazah Munir ke Tanah Air.
(dni/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini